KOMPAS.com — Kalau beberapa wilayah di Indonesia memiliki tradisi ngabuburit, makan kolak, dan menyalakan petasan selama Ramadhan. Beberapa negara di dunia juga punya tradisi unik yang beragam.
Menyambut bulan suci penuh rahmat ini, berbagai penduduk negara tetap mempertahankan tradisi yang sejak lama mengakar dalam budaya mereka.
Berikut ini beberapa tradisi khas Ramadhan di berbagai negara.
1. Maroko
Selama Ramadhan, penduduk Maroko meramaikan kota dengan bunyi-bunyi terompet tradisional yang disebut nafar untuk menandai subuh dengan musik.
Pemain musik dipilih oleh penduduk kota berdasarkan kejujuran dan empatinya. Kemudian, mereka akan berjalan menyusuri jalan sambil meniup terompet membangunkan warga untuk sahur.
Baca juga: Bebas dari ISIS, Warga Suriah di Raqa Nikmati Ramadhan dengan Tenang
Tradisi ini berasal dari abad ke-7 ketika seorang kawan Nabi Muhammad SAW berkeliling saat subuh sambil bershalawat dengan merdu.
Setelah berbuka puasa, warga Irak akan berkumpul bersama untuk memainkan permainan tradisional bernama mheibes.
Permainan ini dilakukan oleh pria selama Ramadhan. Dua kelompok terdiri dari 40 hingga 250 pemain secara bergantian akan menyembunyikan mheibes atau cincin.
Lawan harus menentukan pria mana yang menyembunyikan cincin itu melalui bahasa tubuh saja.
Tradisi ini memiliki nilai budaya dan sejarah yang mendalam. Selama bertahun-tahun, pemerintah Irak mengumpulkan permainan di masyarakat dengan menampung ratusan peserta sehingga mampu menyatukan penduduk setempat.
3. Mesir
Warga mesir menyambut bulan suci dengan beragam lampu hias warna-warni atau fanous.
Lampu hias ini muncul sebagai simbol dari persatuan dan kegembiraan Ramadhan. Lampu-lampu tersebut memiliki ikatan kuat dengan Ramadhan karena makna rohaninya.
Baca juga: Warga Mesir Keluhkan Lonjakan Harga Pangan Selama Ramadhan