Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahathir Evaluasi Semua Mega Proyek yang Dirancang Najib Razak

Kompas.com - 22/05/2018, 13:27 WIB
Ervan Hardoko

Penulis

KUALA LUMPUR, KOMPAS.com - Pemerintahan PM Mahathir Mohamad akan mengevaluasi sejumlah mega proyek yang dirancang di masa pemerintahan Najib Razak.

Sejumlah mega proyek itu antara lain adalah kereta cepat Singapura-Kuala Lumpur dan jaringan kereta api yang menghubungkan pantai timur dan barat Malaysia bernilai 14 miliar dolar AS.

Menteri Perekonomian Mohamed Azmin Ali, seperti dikutip kantor berita Bernama pada Selasa (22/5/2018) menambahkan, pemerintah memastikan berbagai proyek di masa depan akan transparan dan terbuka.

Baca juga: Utang Malaysia Rp 3.500 Triliun Jadi Pekerjaan Besar bagi Mahathir

"Tak ada penunjukan langsung," kata Azmin Ali.

Sebelumnya, PM Mahathir telah berjanji akan mengevaluasi semua proyek yang telah disetujui pemerintahan Najib, termasuk proyek East Coast Rail Line.

Proyek ini rencananya akan menghubungkan pantai timur Malaysia ke Kuala Lumpur dan jalur perkapalan strategis di pantai barat negeri itu.

Sementara, proyek kereta cepat Kuala Lumpur-Singapura yang melintasi empat negara bagian diharapkan bisa mendorong pertumbuhan ekonomi di kawasan tersebut.

Daerah-daerah yang diharap mendapatkan manfaat adalah yang berada di sekitar stasiun yaitu Bandar Malaysia, Putrajaya, Seremban, Melaka ke Muar, Batu Pahat, dan Iskandar Puteri.

Jaringan kereta ini diharapkan memberi pemasukan kepada negara sebesar 21 miliar ringgit atau hampir Rp 75 triliun untuk GDP Malaysia dan Singapura.

Selain itu pembangunan jaringan rel kereta api cepat tersebut diharapkan menciptakan 110.000 lapangan keja pada 2060.

Azmin Ali mengatakan, kesepakatan memang sudah diteken Malaysia dan Singapura tetapi itu tak berarti perjanjian tersebut tak bisa dievaluasi.

Baca juga: Istri Mahathir Mohamad Khawatir dengan Kesehatan Suaminya

"Tentu saja kami harus menegosiasikan ulang beberapa hal. Kam ingin menyaksikan apakah seluruh proses ini transparan atau tidak," kata Azmin.

"Sehingga tugas saya adalah membentuk tim dan menggelar diskusi. Dan, kita kemungkinan harus menegosiasikan ulang pekan ini," dia menegaskan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com