Sebagian penduduk tak mampu membeli bahan pangan karena harganya yang sangat mahal.
Huran al-Nachef, seorang penduduk asli Raqa, mengunjungi pasar untuk membeli beberapa tomat, mentimun, dan kentang untuk makanan berbuka puasa.
"Ini semua sangat mahal dan tidak ada pekerjaan," ujarnya.
Anak-anaknya mencari pekerjaan sambilan setiap hari untuk berupaya memenuhi kebutuhan bagi keluarga mereka.
Baca juga: ISIS Rilis Poster Cara Lakukan Aksi Teror di Piala Dunia
Seorang pembuat roti, Hanif Abu Badih, merasa optimistis pada Ramadhan tahun ini.
Saat ISIS berkuasa, dia pernah dijatuhi hukuman 40 cambbukan dan tiga hari di penjara, ketika seorang karyawannya mencoba bersembunyi saat ibadah wajib.
"Tahun ini, kami akan berpuasa tanpa ISIS. Kami akan hidup sesuai keinginan kami dengan kebebasan penuh," ucap Abu Badih.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.