Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Klaim Terima Ancaman, Najib Razak Minta Perlindungan Polisi

Kompas.com - 21/05/2018, 11:10 WIB
Ervan Hardoko

Penulis

Sumber SCMP

KUALA LUMPUR, KOMPAS.com - Mantan perdana menteri Malaysia Najib Razak meminta perlindungan polisi setelah mendapatkan ancaman. Demikian disampaikan juru bicaranya, Minggu (20/5/2018).

Setelah berkuasa hampir 10 tahun, Najib dan istrinya, Rosmah Mansor kini dilarang meninggalkan negeri itu setelah kekalahan koalisi Barisan Nasional dalam pemilihan umum 9 Mei lalu.

Pemerintahan baru pimpinan mentor sekaligus rivalnya, Mahathir Mohamad menginginkan jawaban terkait hilangnya uang jutaan dola dari kas lembaga investasi 1MDB bentukan Najib.

Najib berulang kali membantah telah melakukan korupsi tetapi pembelaan dirinya tak ditunjang perilaku dan penampilan mewah sang istri.

Baca juga: Skandal 1MDB, Komisi Anti-korupsi Malaysia Bakal Panggil Najib Razak

Pada Minggu, Najib dan istrinya meninggalkan Kuala Lumpur untuk menghabiskan waktu di kampung halaman mereka di Pahang.

Keduanya seakan mencoba melepaskan kepenatan usai penggeledahan polisi di beberapa properti mereka di Kuala Lumpur beberapa hari belakangan ini.

"Saya tidak mencuri uang rakyat. Saya siap menyerahkan kekuasaan. Namun, begitu saya melepaskan kekuasaan, saya diperlakukan tak layak," kata Najib.

Saat berbicara dalam pembukaan kantor lokal UMNO di Pahang, Najib mendesak agar para pendukungnya terus berjuang.

"Rakyat di kota Pekan mengenal saya. Saya bukan pencuri. Saya bukan penjahat," papar Najib.

"Untuk menghancurkan partai, mereka harus mengincar pemimpinnya. Mereka akan melakukan apa saya asal citra saya tercoreng. Banyak tuduhan dibuat, saya menjadi target karena menjadi perdana menteri dan ketua partai," tambah Najib.

Sebelum pulang kampung, Najib minta perlindungan polisi, meski selama beberapa pekan ini polisi ditempatkan di kediamannya dan polisi selalu mengawal ke mana pun Najib pergi.

"Najib meminta perlindungan polisi untuk dirinya dan keluarganya karena mereka mengkhwatirkan keselamatan usai pemilihan umum ke-14," ujur juru bicara Najib kepada kantor berita Bernama.

Harian The Malay Mail mengabarkan, Najib meminta program perlindungan saksi dari kepolisian karena "menerima ancaman nyata".

Namun, sejauh ini media di Malaysia belum membeberkan jenis atau sumber ancaman terhadap Najib tersebut.

Baca juga: Tas Mahal, Arloji Mewah, dan Uang Rp 2 Miliar Disita dari Rumah Najib

Selama dua hari terakhir, kepolisian Malaysia menggelar penggeledahan di kediaman pribadi dan sejumlah properti milik Najib di Kuala Lumpur.

Dari penggeledahanitu polisi mendapatkan berbagai barang mewah seperti tas buatan rumah mode ternama, jam tangan, perhiasan hingga uang tunai. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber SCMP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com