ANKARA, KOMPAS.com - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyebut tentara Israel yang menembaki warga Palestina dalam insiden bentrokan di perbatasan Gaza, Senin (14/5/2018), sama seperti tindakan Nazi Jerman terhadap orang-orang Yahudi ketika Perang Dunia II.
Komentar itu disampaikan Erdogan saat menjadi tuan rumah pertemuan darurat para pemimpin negara-negara kerja sama Islam (OKI) untuk membahas perlindungan internasional bagi warga Palestina, Jumat (18/5/2018).
"Anak-anak dari mereka yang dulu pernah menjadi sasaran berbagai siksaan di kamp-kamp konsentrasi selama Perang Dunia II, kini menyerang orang-orang Palestina dengan cara yang akan membuat Nazi merasa malu," kata Erdogan.
Baca juga: Terbang ke Turki, Kalla Bawa Misi RI Dukung Palestina dalam KTT OKI
Erdogan juga kembali menekankan, tindakan AS yang memindahkan kedutaannya dari Tel Aviv, telah turut membesarkan hati Israel untuk mengambil tindakan berlebih dalam menghentikan aksi protes di perbatasan Gaza.
Dalam pertemuan di Turki tersebut, para pemimpin negara yang hadir juga berjanji akan mengambil langkah politik maupun ekonomi yang tepat terhadap negara-negara yang mengikuti jejak AS dengan membuka kedutaan mereka di Yerusalem.
Guatemala menjadi negara kedua yang menempatkan kedutaannya ke Yerusalem, sementara Paraguay masih akan mempertimbangkannya.
"PBB harus mengirim pasukan perdamaian internasional untuk rakyat Palestina, yang kehilangan anak-anak mereka karena teror Israel setiap hari," kata Erdogan dilansir SCMP dari Associated Press.
Kekerasan yang terjadi di perbatasan Gaza telah memicu ketegangan diplomatik antara Turki dan Israel dengan saling mengusir diplomat masing-masing.
Baca juga: Israel Halangi Turki Terbangkan Korban Luka Palestina Keluar Gaza
Erdogan juga bertukar komentar dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di media sosial Twitter.
Meski demikian, Israel pada kenyataannya merupakan salah satu negara yang menjadi pasar ekspor terbesar Turki. Data IMF pada 2017 menunjukkan Israel telah membeli hingga 3,4 miliar dollar AS (sekitar Rp 48 triliun) barang-barang dari Turki.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.