Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setahun Setelah Pengepungan Marawi, Tentara Filipina Masih Siaga Merah

Kompas.com - 19/05/2018, 16:38 WIB
Ervan Hardoko

Penulis

MANILA, KOMPAS.com - Setahun setelah penyerbuan kelompok militan Maute yang berafiliasi dengan ISIS ke kota Marawi, Filipina, militer negeri itu masih dalam kondisi siaga merah.

Bahkan kini, militer Filipina mengerahkan 105 personel tentara perempuan ke kamp-kamp pengungsi di sekitar kota yang hancur itu untuk memberikan bantuan psikologis untuk anak-anak korban konflik.

Pasukan perempuan itu dijuluki "Hijab Troopers".

Anak-anak yatim piatu dan mereka yang terpaksa mengungsi akibat konflik kerap menjadi target rekrutmen kelompok militan.

Baca juga: Polisi Filipina Tangkap Anggota ISIS yang Terlibat Perang di Marawi

Para prajurit perempuan ini berharap mereka bisa mengubah tren tersebut dengan memberi anak-anak tersebut perlindungan dan kenyamanan.

Kota Marawi mulai dikepung pada 23 Mei 2017, ketika kelompok militan Maute menduduki sebagian besar wilayah kota tersebut.

"Dulu, saat kami memberikan kertas untuk menggambar, anak-anak ini menggambar ISIS dan bercita-cita menjadi anggota ISIS," kata Angel Manglapus, salah satu personel Hijab Troopers.

"Namun sekarang, saat kami minta mereka menggambar, kini mereka melukis sekolah dan beberapa dari mereka ingin menjadi tentara," tambah Angel.

Menurut perkiraan pemerintah, sebagian besar anggota militan Maute yang selama lima bulan menduduki Marawi tewas dalam pertempuran.

Namun, sisa-sisa kelompok itu mengumpulkan kembali kekuatan di Lanao del Sur dan Lanao del Norte serta daerah pinggiran kota Marawi dan daerah lain di Mindanao.

Meski mereka kekurangan sumber daya manusia, mereka justru memiliki banyak sumber pendanaan.

Militer Filipina yakin mereka menggunakan uang tunai dan emas yang diperoleh dari hasil menjarah untuk merekrut ratusan anggota baru.

Baca juga: Sebelum Berangkat ke Marawi, Terduga Teroris di Kalbar Titipkan Keluarganya

Tokoh utama kelompok ini sekarang adalah, Abu Dar, anggota militan Maute yang lolos dari pengepungan Marawi.

Abu Dar dikabarkan menjadi penerus Isnilon Hapilon sebagai pemimpin ISIS di Filipina.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com