Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pria asal Amerika Latin Dapat Perlakuan Rasial dari Starbucks di AS

Kompas.com - 18/05/2018, 10:54 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

Sumber NBC News

LOS ANGELES, KOMPAS.com - Perusahaan kedai kopi ternama Starbucks di Amerika Serikat kembali terlibat kasus rasial. Kali ini menimpa seorang pria asal Amerika Latin.

Dilansir dari NBC News, Kamis (17/5/2018), pria bernama Pedro itu mengaku karyawan Starbucks menulis kata penghinaan yang menjurus pada rasial.

Saat itu, dia membeli dua kopi di kedai Starbucks, di La Canada Flintridge, California.

Biasanya, pegawai akan menulis nama pelanggan pada gelas kopi yang dipesan. Namun, Pedro malah mendapat dua gelas kopinya tertulis kata "beaner", yang berarti orang Meksiko atau orang keturunan Meksiko.

Baca juga: Susul 8.000 Gerai di AS, Starbucks Kanada Juga Berencana Tutup

"Ini kata yang kasar yang digunakan kepada orang Latin," katanya.

Dia meyakini kata penghinaan itu dilakukan secara sengaja, sebab barista sempat memanggil namanya ketika kopi pesanannya telah siap.

Sebagai kompensasi atas insiden rasial yang menimpanya, kedai kopi tersebut memberinya voucher senilai 50 dollar AS atau sekitar Rp 706.000.

"Saya tidak mau menerimanya karena ini seperti penghinaan," ucap Pedro.

Dalam sebuah pernyataan, manajamen Starbucks menyatakan sedang berupaya memperbaiki keadaan.

"Ini bukanlah pengalaman yang kami inginkan terhadap pelanggan. Kami mohon maaf dan berupaya memperbaiki ini," tulisnya.

Perusahaan juga sedang menyelidiki insiden yang menimpa Pedro agar tidak terulang lagi.

Kasus rasial yang melibatkan Starbucks ini terjadi dua pekan sebelum ribuan kedainya tutup dalam sehari.

Baca juga: Gara-gara Insiden Rasial, Starbucks Tutup 8.000 Gerai Sehari untuk Pelatihan

Starbucks bakal menutup lebih dari 8.000 gerainya di AS setelah insiden rasial terjadi pada bulan lalu di Philadelphia.

Penutupan pada 29 Mei 2018 di sore hari ini bertujuan melatih sekitar 175.000 karyawan mengenai bias rasial.

BBC melaporkan, penutupan kedai diperkirakan bakal mengurangi potensi pendapatan senilai 20 juta dollar AS atau Rp 275,3 miliar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber NBC News
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com