Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Trump: Kim Bakal Berakhir seperti Kadhafi jika Diplomasi Gagal

Kompas.com - 18/05/2018, 10:39 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

Sumber AFP

WASHINGTON, KOMPAS.com — Presiden AS Donald Trump tengah berupaya menempatkan rencana pertemuan tingkat tingginya dengan Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un kembali ke jalurnya setelah Pyongyang mengancam akan membatalkannya.

Trump, pada Kamis (17/5/2018), menawarkan jaminan kepada Kim akan tetap menjadi Pemimpin Korea Utara jika mereka bersedia meninggalkan program senjata nuklir.

Di hadapan wartawan, Trump pun menegaskan bahwa pertemuannya dengan Kim akan berjalan dengan sukses.

"Kim akan mendapat perlindungan yang akan sangat kuat. Dia akan tetap berada di negaranya dan menjalankan negaranya. Negaranya akan menjadi sangat kaya," kata Trump.

Baca juga: China Minta Trump Tenang Tanggapi Ancaman Korea Utara

Namun, janji AS tersebut juga datang bersama dengan peringatan. Trump mengatakan, jika jalur diplomasi gagal, Kim bisa mengalami bernasib sama dengan pemimpin Libya, Moammar Khadafy, yang digulingkan pemberontak.

Sebelumnya, Penasihat Keamanan Nasional AS John Bolton menyebut Libya sebagai model denuklirisasi bagi Korea Utara.

Libya  menyetujui penghapusan program nuklir dan persenjataan kimianya pada 2003 demi mendapat keringanan sanksi.

Namun, satu dekade kemudian terjadi revolusi oleh pemberontak yang didukung NATO dan berakhir dengan penggulingan pemerintahan serta terbunuhnya Kadhafi.

"Libya bukan contoh yang kami pikirkan saat kami memikirkan Korea Utara. Jika Anda melihat kasus Kadhafi, itu adalah pembunuhan. Kami datang ke sana untuk mengalahkannya," kata Trump.

"Sekarang, contoh itu akan terjadi jika kita tidak mendapat kesepakatan, kemungkinan besar," lanjutnya.

Pyongyang mengancam akan membatalkan pertemuan Kim dengan Trump  dijadwalkan pada 12 Juni mendatang di Singapura apabila AS menuntut pengabaian nuklir secara sepihak.

Trump menduga, keputusan mendadak Kim tersebut kemungkinan atas perintah pemimpin China, Xi Jinping. Kim belum lama ini kembali berkunjung ke China untuk bertemu dengan Xi pada Senin (7/5/2018) lalu.

"Sangat mungkin jika dia (Xi Jinping) memengaruhi Kim Jong Un," kata Trump.

Baca juga: Korut Ancam Batalkan Rencana Pertemuan dengan Trump

Trump mengungkapkan, meski ada ancaman dari Pyongyang, pada kenyataannya persiapan untuk pertemuan masih berlanjut.

"Korea Utara masih berbicara dengan kami tentang waktu dan hal lain, seolah tidak ada yang terjadi."

"Kami terus bernegosiasi dalam hal lokasi, bagaimana bertemu, kamar dan segala sesuatunya," kata Trump.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com