MEXICO CITY, KOMPAS.com — Bank Sentral Meksiko menyebut, sistem tranfer uang telah dibobol peretas hingga menyebabkan uang senilai 15 juta dollar AS atau Rp 214 miliar raib.
Gubernur Bank Sentral Meksiko Alejandro Diaz de Leon, Rabu (16/5/2018), menyatakan, peretas menargetkan sistem pembayaran antar-bank di Meksiko selama beberapa pekan terakhir.
Diaz de Leon mengatakan, ada lima institusi keuangan yang terdampak oleh peretas, tiga di antaranya adalah bank.
Baca juga: Kampanye Berdarah di Meksiko, dalam 10 Hari 6 Calon Legislatif Dibunuh
Namun, dia meyakinkan akun nasabah bank tidak berada dalam kondisi yang berbahaya.
"Kami sangat sadar peristiwa ini telah mempengaruhi nasabah, dan kami menyesal. Kami mengambil tindakan segera untuk memulihkan kecepatan sistem dengan keamanan penuh," kata Diaz de Leon.
Penyelidikan sedang dilakukan, dan belum diketahui apakah peretas tersebut berasal dari dalam negeri atau internasional.
Dia mengatakan serangan cyber menunjukkan kecanggihan dan frekuensi yang terus mengalami peningkatan.
Diaz de Leon menduga para peretas mengirimkan instruksi pembayaran palsu ke sistem dari akun yang sebenarnya tidak ada.
Sistem pembayaran antarbank memungkinkan bank melakukan transfer secara real-time satu sama lain.
Baca juga: Dalam 3 Bulan, Sudah Ada 7.667 Korban Pembunuhan di Meksiko
Bank Sentral Meksiko akan membentuk unit baru untuk merancang dan mengatur langkah keamanan informasi bagi bank-bank komersial nasional.
Serangan cyber terhadap bank di Meksiko pernah terjadi sebelumnya. Pembobolan itu membuat uang senilai 81 juta dollar AS dari bank sentral Bangladesh lenyap. Peretasan tersebut tercatat sebagai yang terbesar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.