Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

India Umumkan Gencatan Senjata di Kashmir Selama Ramadhan

Kompas.com - 17/05/2018, 12:08 WIB
Ervan Hardoko

Penulis

Sumber Al Arabiya

NEW DELHI, KOMPAS.com - Rakyat Kashmir nampaknya mendapatkan berkah Ramadhan, setelah pemerintah India memutuskan gencatan senjata selama bulan suci ini.

Ini adalah kali pertama selama 18 tahun terakhir pemerintah India memutuskan untuk menggelar gencatan senjata di kawasan yang bergolak.

Namun, niat baik pemerintah India itu dianggap hanya sekadar "drama" oleh kelompok pemberontak Lashkar-e-Taiba. Demikian harian The Greater Kashmir.

Kali terakhir India menghentikan sementara operasi militer melawan pemberontak adalah pada bukan Ramadhan 2000.

Baca juga: Bebaskan Tawanan, Pemberontak Pakistan Serbu Rumah Sakit di Kashmir

Pada 2003, India dan Pakistan mendeklarasikan gencatan senjata tetapi India kemudian tetap memerangi pemberontak yang ingin melepaskan Kashmir dari kekuasaan India.

Pengumuman ini muncul sepekan setelah partai-partai politik pro-India, termasuk Partai Demokrasi Rakyat yang berkuasa di Kashmir, mendesak pemerintah India untuk menghentikan operasi militer selama Ramadhan.

Keputusan untuk menggelar gencatan senjata ini mendapat pujian dari Menteri Utama Kashmir Mehbooba Mufti.

Mufti juga berterima kasih atas intervensi personal PM India Narendra Modi dan kementerian luar negeri hingga gencatan senjata bisa terlaksana.

Namun, kelompok pemberontak Lashkar-e-Taiba menyebut, gencatan senjata bukan pilihan dan tak ingin berkompromi,

"Kami menganggap mengorbankan perjuangan kemerdekaan dengan cara ini sungguh memalukan dan sebuah dosa," demikian Lashkar-e-Taiba.

Kelompok ini dituding India sebagai dalang di balik serangan teror Mumbai pada 2008 yang menewaskan 166 orang.

Lebih lanjut Laskhar-e-Taiba mengatakan, mereka amat terbuka untuk bernegosiasi tetapi menentang kehadiran militer India di Kashmir.

Lalu bagaumana tanggapan rakyat Kashmir soal gencatan senjata itu?

Baca juga: Peziarah Hindu di Kashmir Diserang Militan, 7 Orang Tewas

"India harus berupaya lebih jauh untuk merangkul para pemimpin pemberontak dan Pakistan untuk mencari solusi bagi Kashmir," kata Mohammed Akbar, seorang pemilik toko.

"Apakah akan ada kegembiraan jika pemberontak tidak menanggapi seruan ini," ujar Sajjad Ahmed, seorang guru, penuh keraguan.

"Kami sudah mengalami bagaimana ajakan semacam ini berakhir di masa lalu dan biasanya berujung pada lebih banyak kekacauan dann kekerasan. Berdasarkan pengalaman itu kami amat skeptis," tambah Ahmed.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Al Arabiya
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com