NEW DELHI, KOMPAS.com - Rakyat Kashmir nampaknya mendapatkan berkah Ramadhan, setelah pemerintah India memutuskan gencatan senjata selama bulan suci ini.
Ini adalah kali pertama selama 18 tahun terakhir pemerintah India memutuskan untuk menggelar gencatan senjata di kawasan yang bergolak.
Namun, niat baik pemerintah India itu dianggap hanya sekadar "drama" oleh kelompok pemberontak Lashkar-e-Taiba. Demikian harian The Greater Kashmir.
Kali terakhir India menghentikan sementara operasi militer melawan pemberontak adalah pada bukan Ramadhan 2000.
Baca juga: Bebaskan Tawanan, Pemberontak Pakistan Serbu Rumah Sakit di Kashmir
Pada 2003, India dan Pakistan mendeklarasikan gencatan senjata tetapi India kemudian tetap memerangi pemberontak yang ingin melepaskan Kashmir dari kekuasaan India.
Pengumuman ini muncul sepekan setelah partai-partai politik pro-India, termasuk Partai Demokrasi Rakyat yang berkuasa di Kashmir, mendesak pemerintah India untuk menghentikan operasi militer selama Ramadhan.
Keputusan untuk menggelar gencatan senjata ini mendapat pujian dari Menteri Utama Kashmir Mehbooba Mufti.
Mufti juga berterima kasih atas intervensi personal PM India Narendra Modi dan kementerian luar negeri hingga gencatan senjata bisa terlaksana.
Namun, kelompok pemberontak Lashkar-e-Taiba menyebut, gencatan senjata bukan pilihan dan tak ingin berkompromi,
"Kami menganggap mengorbankan perjuangan kemerdekaan dengan cara ini sungguh memalukan dan sebuah dosa," demikian Lashkar-e-Taiba.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan