Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 16/05/2018, 15:15 WIB

KUALA LUMPUR, KOMPAS.com - Pemimpin de facto oposisi Malaysia, Anwar Ibrahim, menggelar konferensi pers perdana pasca-bebas dari penjara.

Salah satu pertanyaan yang diajukan oleh awak media adalah perasaannya terhadap Perdana Menteri Mahathir Mohamad.

Anwar dipecat sebagai wakil perdana menteri oleh Mahathir pada 1998 karena tersandung korupsi dan menghalangi penyelidikan kasus sodomi.

Sebelumnya, hubungan dua politisi bagaikan "ayah dan anak" itu memburuk buntut dari perbedaan pandangan mereka dalam menjalankan pemerintahan.

Baca juga: Anwar Ibrahim Resmi Bebas dari Penjara

Pada 1999, dia dijatuhi vonis sembilan tahun penjara setelah dianggap terbukti melakukan sodomi. Vonis itu mendapat kecaman dari dunia internasional.

Sebab, hukuman Anwar dianggap merupakan bentuk upaya pemerintahan Mahathir untuk membungkam lawan-lawan politiknya.

Hubungan keduanya mencair setelah Mahathir bertemu dan menjabat tangan Anwar di ruang gedung pengadilan Malaysia September 2016.

Dilansir Channel News Asia Rabu (16/5/2018), Anwar berujar kedua belah pihak telah mengubur kebencian masing-masing.

"Saya tidak dendam dengan dia (Mahathir). Dia telah mengurus pembebasan saya, dan mendukung reformasi. Mengapa saya harus menyimpannya (dendam)?" tanya Anwar.

Dalam foto yang diambil pada 6 February 1997 ini memperlihatkan Wakil PM Malaysia Anwar Ibrahimdan PM Mahathir Mohamad dalam sebuah konferensi pers di Kuala Lumpur. Dalam konferensi pers ini Mahathir memutuskan cuti selama dua bulan dan menyerahkan jalannya pemerintahan kepada Anwar. AFP/FRANCIS SILVAN Dalam foto yang diambil pada 6 February 1997 ini memperlihatkan Wakil PM Malaysia Anwar Ibrahimdan PM Mahathir Mohamad dalam sebuah konferensi pers di Kuala Lumpur. Dalam konferensi pers ini Mahathir memutuskan cuti selama dua bulan dan menyerahkan jalannya pemerintahan kepada Anwar.

Terkait dengan janji Mahathir untuk menyerahkan kursi perdana menteri setelah dua tahun menjabat, Anwar mengaku tidak ingin memikirkannya.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke