HONOLULU, KOMPAS.com - Gunung api Kilauea di Hawaii, Amerika Serikat, kembali erupsi dengan mengeluarkan abu vulkanik pada Selasa (15/5/2018).
Erupsi tersebut mendorong pihak berwenang memberi peringatan mengenai buruknya kualitas udara dan kemungkinan letusan yang lebih besar.
Lembaga pertahanan sipil Hawaii menyebut, batu-batu berjatuhan dan ledakan gas dari salah satu rekahan di gunung Kilauea menyebabkan erupsi abu vulkanik yang diterpa angin ke arah barat data.
Baca juga: Lava Gunung Kilauea di Hawaii Hancurkan 21 Rumah
Otoritas Hawaii menyatakan, awan abu mencapai ketinggian sekitar 3.000 meter hingga 3.600 meter sehingga harus mengeluarkan peringatan merah.
Penduduk mendapat peringatan mengenai abu yang dapat menganggu pernapasan. Pihak berwenang juga mendesak agar warga menghindari paparan abu dan mengemudi dengan hati-hati.
"Peringatan merah berarti bahaya bagi kesehatan sehingga harus melakukan tindakan untuk mengatasi dampak yang timbul," tulis otoritas Hawaii dalam sebuah pernyataan.
"Abu dapat menyebabkan tersedak dan kesulitan bernapas," imbuhnya.
Sejauh ini, sudah ada 40 rumah dan bangunan lainnya yang hancur terkena lava yang dimuntahkan oleh gunung Kilauea di Big Island, Hawaii.
Baca juga: Gunung Kilauea di Hawaii Erupsi, 10.000 Penduduk Diimbau Waspada
Ilmuwan menilai, lava bakal terus terus menurun ke kawah sehingga lebih banyak celah yang akan terbuka di tanah. Para ahli juga telah memperingatkan kemungkinan letusan gunung api yang besar.
Kilauea merupakan salah satu gunung berapi paling aktif di dunia dan satu dari lima gunung aktif yang berada di pulau tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.