Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rusia Segera Miliki Jembatan Terpanjang di Eropa

Kompas.com - 15/05/2018, 13:43 WIB
Ervan Hardoko

Penulis

Sumber AFP

MOSKWA, KOMPAS.com - Presiden Rusia Vladimir Putin, Selasa (15/5/2018), akan meresmikan jembatan sepanjang 19 kilometer yang menghubungkan Rusia dan Semenanjung Crimea, wilayah yang dianeksasi Rusia dari Ukraina.

Jembatan Crimea ini akan menjadi yang terpanjang bukan saja di Rusia tetapi di Eropa, melampaui jembatan Vasco da Gama di Lisbon, Portugal.

Rusia menghabiskan biaya sebesar 228 miliar rubel atau hampir Rp 52 triliun untuk membangun jembatan yang membentang di atas Laut Hitam dan Laut Azov untuk menghubungkan wilayah Krasnodar dengan kota Kerch di Crimea.

Sementara itu, pemerintah Ukraina mengecam keras pembangunan jembatan tersebut dan mengatakan proyek itu merusak lingkungan dan kapal-kapal besar tak bisa mencapai pelabuhan milik Ukraina di Laut Azov.

Baca juga: Rusia Klaim Tangkap Agen Ukraina dengan Misi Sabotase di Crimea

Uni Eropa dan AS telah menjatuhkan sanksi untuk semua pihak yang terlibat dalam pembangunan jembatan ini, khususnya sekutu-sekutu dekat Putin seperti pebisnis Arkady Rotenberg pemilik perusahaan Stroygazmontazh yang menjalankan proyek ini.

Sebelum jembatan ini dibangun, amat sulit untuk mencapai Crimea dari wilayah selatan Rusia. Antrean panjang kendaraan jamak terjadi di pelabuhan penyeberangan.

Kesulitan bertambah saat musim dingin tiba karena badai menyebabkan kapal feri tak bisa berlayar. Sejauh ini cara termudah menuju Crimea dari wilayah selatan Rusia adalah dengan menggunakan pesawat terbang.

Akibat blokade dan sanksi yang diberlakukan Kiev dan Barat, Rusia harus mengangkut bahan pangan dalam jumlah besar ke Crimea dengan menggunakan kapal.

Artinya keberadaan jembatan ini menjadi amat penting untuk mengurangi ketergantungan wilayah itu terhadap transportasi laut.

Di masa Rusia diperintah Tsar Nicholas II, jembatan semacam ini pernah digagas tetapi Perang Dunia I mengakibatkan keinginan membangun jembatan buyar.

Pemimpin Uni Soviet Joseph Stalin juga pernah berniat membangun jembatan ini pada 1930-an, tetapi berakhir dengan kegagalan.

Pembangunan jemabatan ini selesai lebih cepat dari jadwal yang seharusnya yaitu pada 9 Desember mendatang.

Baca juga: Pasokan Listrik Terputus, Crimea Gelap Gulita

Saat jembatan ini dibuka untuk aliran lalu lintas, maka jembatan yang memiliki empat lajur ini mampu digunakan lebih dari 40.000 kendaraan per hari.

Sementara jalur kereta yang melintasi jembatan ini baru selesai pada 2019. Dan, jalan yang menghubungkan Kerch dengan ibu kota Simferopol akan selesai pada 2020.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com