Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 15/05/2018, 11:05 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

Sumber AFP

NEW YORK, KOMPAS.com - Pembukaan Kedutaan Besar Amerika Serikat di Yerusalem pada Senin (14/5/2018) menuai aksi protes yang menewaskan puluhan warga Palestina, termasuk anak-anak.

Sejauh ini, sebanyak 55 orang tewas, yang mana 8 di antaranya merupakan anak-anak di bawah 16 tahun.

Kementerian Kesehatan Gaza menyebut, beberapa anak yang tewas berusia 12 tahun dan 14 tahun.

"Kami mengutuk kekejaman oleh pasukan pendudukan Israel, menggunakan senjata api terhadap warga sipil yang memiliki hak untuk berdemonstrasi secara damai," kata Duta Besar Palestina untuk PBB, Riyad Mansour.

Baca juga: Hari Paling Berdarah, Pasukan Israel Tewaskan 55 Warga Palestina

Dia mengatakan, pemerintah Palestina meminta agar kekerasan segera dihentikan.

"Kami ingin mereka yang bertanggung jawab dibawa ke pengadilan," ucapnya.

Dia juga menyerukan, supaya Dewan Hak Asasi Manusia di PBB untuk segera menggelar rapat darurat, guna menerbitkan investigasi independet terhadap serangan tersebut.

Dia menyebut, pembukaan kedubes AS di Yerusalem sebagai tindakan ilegal dan provokatif.

"Ini sangat tragis, mereka merayakan tindakan ilegalnya, sementara pasukan Israel membunuh dan melukai ribuan penduduk Palestina," kata Mansour.

Sekitar 40.000 warga Palestina yang ambil bagian dalam aksi protes dan bentrok di 13 lokasi, menentang pembukaan Kedubes AS di Yerusalem.

Baca juga: Bentrokan di Jalur Gaza, 37 Orang Palestina Tewas, 1.700 Terluka

Pasukan Pertahanan Israel (IDF) menyatakan, prajuritnya menembaki orang yang terlibat dalam aktivitas menjurus terorisme, bukan kepada demonstran.

"Kami telah melihar ada tiga kelompok berbeda, mereka mengenakan perlengkapan teroris dengan senjata, mencoba untuk menanam ranjau di tiga titik berbeda," ucap juru bicara militer Israel Jonathan Consricus.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com