GAZA CITY, KOMPAS.com — Senin (14/5/2018) menjadi hari paling berdarah di Gaza sejak perang 2014. Otoritas Palestina menyebut pasukan Israel telah menewaskan 55 orang dan melukai 2.700 orang dalam bentrokan kemarin.
AFP melaporkan, militer Israel menyebut ada sekitar 40.000 warga Palestina yang ambil bagian dalam aksi protes dan bentrokan di 13 lokasi menentang pembukaan Kedutaan Besar Amerika Serikat di Yerusalem. Korban tewas termasuk 8 anak di bawah usia 16 tahun.
Massa berkumpul di dekat perbatasan. Sebagian demonstran melemparkan batu mendekati dan berusaha menerobos pagar dengan penembak jitu Israel yang bersiap pada posisi.
Baca juga: Turki Sebut AS Turut Bertanggung Jawab Atas Bentrok di Jalur Gaza
Presiden Palestina Mahmoud Abbas mengumumkan masa bekabung selama tiga hari.
"Hari ini, sekali lagi, pembunuhan terhadap warga kita terus berlanjut," ucapnya.
Sementara itu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan, setiap negara memiliki kewajiban untuk melindungi perbatasannya.
"Kami akan terus melindungi kedaulatan dan warga negara kami," katanya, seperti dilansir dari BBC.
Pasukan Pertahanan Israel (IDF) menyatakan, prajuritnya menembaki orang yang terlibat dalam aktivitas menjurus terorisme, bukan kepada demonstran.
"Kami melihat ada tiga kelompok berbeda. Mereka mengenakan perlengkapan teroris dengan senjata, mencoba untuk menanam ranjau di tiga titik berbeda," ucap juru bicara militer Israel, Jonathan Consricus.
Baca juga: Bentrokan Pecah di Jalur Gaza Jelang Peresmian Kedutaan AS
Dia mengklaim, massa dibubarkan dengan gas air mata dan tindakan lain sesuai dengan peraturan.
Selama beberapa pekan terakhir, aksi protes dan bentrokan di perbatasan Gaza telah menewaskan 109 warga Palestina sejak 30 Maret.
Tidak ada warga Israel yang tewas dan militer menghadapi kritik atas penggunaan senjata api terhadap aksi protes rakyat Palestina.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.