Seorang Ibu yang Jemput Anaknya Sekolah Tembak Mati Perampok

SAO PAULO, KOMPAS.com - Sebuah aksi berani dilakukan seorang ibu yang tengah menjemput anaknya pulang sekolah di Sao Paulo, Brasil.

Diwartakan Daily Mail Senin (14/5/2018), ibu bernama Katia da Silva Sastre itu menembak perampok yang beraksi di tengah kerumuman murid beserta orangtuanya.

Peristiwa yang terjadi Sabtu (12/5/2018) itu berawal ketika Sastre tengah menunggu putrinya yang berusia tujuh tahun pulang bersama orangtua murid yang lain.

Saat itu, sekolah yang terletak di kawasan Jardim dos Ipes tersebut sedang merayakan Hari Ibu.

Baca juga: 2 Anak Ditembak Mati oleh Kelompok Bersenjata di Brasil

Saat berada di depan sekolah, pelaku yang bernama Elivelton Neves Moreira tiba-tiba datang dan langsung mengacungkan pistolnya.

Di saat Moreira berusaha merampas dompet seorang pria, Sastre langsung mengeluarkan pistolnya, dan menembak Moreira sebanyak tiga kali. Dia jatuh di tanah dengan luka tembak di dada dan kaki.

Sesaat setelah ditembak Sastre, Moreira sempat membalas. Untungnya, tembakan pertama pemuda 21 tahun itu tidak mengenai siapapun. Adapun yang kedua pelurunya macet.

Sastre langsung mengambil pistol Moreira, kemudian dia menodongkan senjata ke arah Moreira yang berguling kesakitan meminta tolong sambil menunggu pertolongan medis.

Moreira dibawa ke rumah sakit. Namun, beberama jam kemudian dia dinyatakan tewas akibat luka tembak yang dideritanya.

Sastre diketahui adalah polisi dengan pangkat Kopral. Ibu dua anak tersebut telah berdinas di kesatuannya selama 20 tahun.

Perempuan 42 tahun tersebut berujar kalau prioritasnya adalah keselamatan putrinya, serta orangtua murid beserta anak mereka.

"Saya tidak tahu apakah dia bakal menembak kami. Tentunya saya harus bertindak cepat sebelum jatuh korban," ucap Sastre.

Aksi Sastre mendapat pujian dan penghargaan melalui bunga anggrek dari Gubernur Sao Paulo, Marcio Franca, keesokan harinya (13/5/2018).

"Saya pergi ke pos polisi sektor 4 untuk menghormati seorang ibu, Kopral Katia Sastre. Keberaniannya telah menyelamatkan banyak nyawa kemarin," kata Franca di Twitter.

Baca juga: Densus 88 Tembak Mati Terduga Teroris di Sidoarjo

Franca berujar dia tidak mengharapkan pelaku tewas. "Namun, ini menjadi peringatan bahwa petugas kami terlatih untuk melindungi publik," tegasnya.