NEW DELHI, KOMPAS.com - Sebanyak 39 orang tewas dalam badai pasir yang menerjang empat negara bagian di India pada Minggu (13/5/2018) malam.
Pihak berwenang mengeluarkan peringatan kepada penduduk, cuaca buruk diperkirakan akan kembali terjadi.
Angin kencang dan petir menyerang banyak desa sehingga menghancurkan rumah dan melukai puluhan orang.
Di negara bagian Uttar Pradesh, jumlah korban tewas mencapai 16 orang, sehingga total jumlah orang yang meninggal akibat badai pasir sejak awal Mei ini menjadi 70 orang.
Baca juga: Korban Tewas Badai Pasir di India Bertambah Jadi 125 Orang
BBC India melaporkan, korban diperkirakan akan bertambah.
"Bahaya belum berakhir," kata pejabat Uttar Pradesh, Sanjay Kumar.
Sementara itu, 12 orang dilaporkan tewas di Andhra Pradesh dan 9 orang tewas di negara bagian Bengal Barat. Dua orang lainnya tewas di Delhi.
Sebelum badai melanda, badan meteorologi India sempat mengeluarkan peringatan pada Minggu (13/5/2018), mengimbau agar masyarakat menjauh dari rumah.
Kecepatan angin tercatat mencapai 109 km/jam dibarengi gemuruh dan petir.
Badai turut mempengaruhi perjalanan transportasi udara. Sekitar 70 penerbangan dialihkan dari bandara internasional di Delhi pada Minggu (13/5/2018) malam.
Baca juga: Badai Pasir Terjang Wilayah di India, 77 Orang Tewas
Perdana Menteri Narendra Modi menyampaikan duka atas peristiwa badai yang menelan puluhan nyawa.
"Saya berdoa agar korban luka segera pulih. Saya meminta otoritas untuk menyediakan semua bantuan kepada warga yang terkena dampak," kicaunya di Twitter.
Saddened by the loss of lives due to storms in some parts of the country. Condolences to the bereaved families. I pray for the speedy recovery of those injured. Asked officials to provide all possible assistance to those affected.
— Narendra Modi (@narendramodi) 13 Mei 2018
Sebagian besar wilayah di India dilanda badai yang mematikan dalam satu bulan terakhor. Lebih dari 100 orang meninggal pada insiden badai pasir dan hujan deras pada 4 Mei lalu.
Otoritas menyebut badai tersebut sebagai salah satu yang paling buruk.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.