Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Najib Razak Membantah Tinggalkan Malaysia

Kompas.com - 12/05/2018, 12:23 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

KUALA LUMPUR, KOMPAS.com - Mantan Perdana Menteri Malaysia Najib Razak buka suara terkait kabar dirinya bakal pergi ke Indonesia.

Dalam penjelasan yang diunggah ke Facebook Sabtu (12/5/2018) ini, Najib berujar dia bermaksud untuk beristirahat setelah 40 tahun berkarir di polisik.

"Saya ingin berlibur sejenak, dan menghabiskan waktu bersama keluarga yang jarang saya temui dalam beberapa tahun terakhir," kata Najib seperti dikutip oleh Malaysia Kini.

Selama liburan, Najib berkata dia bakal bersikap terkait langkah ke depan koalisi Barisan Nasional (BN), maupun Organisasi Nasional Malay Bersatu (UMNO).

Putra dari PM kedua Malaysia Abdul Razak Hussein itu telah mendengarkan berbagai pertimbangan dari para pemimpin partai di BN.

Baca juga: Media Sebut Najib Tinggalkan Malaysia Dibantu Pengusaha Indonesia

"Saya mempertimbangkan hilangnya dukungan masyarakat kepada BN saat Pemilihan Umum (Pemilu) Rabu (9/5/2018)," lanjutnya kembali.

Malaysia Kini memberitakan, Najib tidak memberi tahu berapa lama dia bakal pergi, atau kapan mantan PM berusia 64 tahun itu bakal kembali.

Sebelumnya pada Jumat (11/5/2018), beredar manifes perjalanan yang memperlihatkan Najib dan istrinya, Rosmah Mansor, bakal pergi ke Indonesia.

Mereka dilaporkan bakal berangkat ke Bandara Halim Perdanakusuma pukul 10.00 pagi ini dengan menumpang jet pribadi milik seorang pengusaha Indonesia.

Departemen Imigrasi Malaysia kemudian merespon dengan mengumumkan memasukkan Najib dan keluarganya ke dalam daftar cekal.

Najib tengah menjadi sorotan setelah dia tersandung skandal lembaga investasi yang dia dirikan, 1Malaysia Development Berhad (1MDb) di 2013.

Kasus tersebut mencuat ketika Wall Street Journal mempublikasikan dokumen yang menunjukkan Najib menerima dana 681 juta dolar Amerika Serikat (AS), atau Rp 9,5 triliun, ke rekening pribadinya.

Mantan PM yang berkuasa selama dua periode tersebut bersikeras kalau uang itu merupakan donasi dari salah seorang anggota Kerajaan Arab Saudi.

Skandal tersebut berimbas pada kekalahan yang diderita Najib dan Barisan Nasional dalam Pemilu Malaysia.

BN hanya bisa merebut 79 dari 222 kursi Parlemen Malaysia. Mereka kalah oleh koalisi oposisi, Pakatan Harapan (PH), pimpinan Mahathir Mohamad.

Mahathir, yang notabene adalah guru politik Najib, menyatakan bakal mengusut skandal 1MDB tersebut sebagai bagian dari janji kampanye-nya.

Baca juga: Imigrasi Malaysia Resmi Cekal Najib Razak dan Istrinya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com