Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gedung Putih Berharap Inspeksi Nuklir Iran Tetap Dilanjutkan

Kompas.com - 11/05/2018, 17:32 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

Sumber AFP

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Gedung Putih menginginkan inspeksi terhadap situs nuklir Iran tetap dilanjutkan meskipun Presiden AS Donald Trumo telah menarik diri dari kesepakatan pembatasan program nuklir Iran.

Perjanjian yang secara resmi bernama Rencana Aksi Komprehensif Bersama (JCPOA) yang ditandatangani antara Teheran dengan lima negara besar di dunia tersebut disepakati pada 2015.

Kesepakatan itu memberlakukan pengawasan ketat terhadap fasilitas pengayaan nuklir Iran, memaksa Teheran membuka situs apa pun bagi tim pengawas dalam jangka waktu maksimal 24 hari dan pengawasan jarak jauh selama 24 jam di beberapa situs.

Baca juga: Obama: Keputusan Trump Keluar dari Kesepakatan Nuklir Iran Sesat

Perjanjian yang dibuat pada era Obama itu disebut memberikan pemantauan paling kuat yang memungkinkan akses ke situs-situs nuklir sensitif milik Iran.

Namun Presiden Trump, pada Selasa (8/5/2018), telah menyatakan keluar dari kesepakatan nuklir Iran tersebut. Meski demikian, presiden berusia 71 tahun itu menganggap inspeksi yang ketat masih perlu dilakukan.

"Kita harus memiliki akses untuk masuk dan memeriksa sebuah situs. Kita harus bisa masuk ke pangkalan militer mereka untuk melihat ada tidaknya kecurangan yang mereka lakukan," kata Trump dilansir AFP.

Gedung Putih mengharap tim inspeksi masih ada dan terus berada di bawah badan pengawas nuklir milik PBB, Badan Energi Atom Internasional (IAEA).

Baca juga: Liga Arab Serukan Revisi Kesepakatan Nuklir Iran

"Kami berharap Iran akan masih menerapkan protokol tambahan dan bekerja sama dengan IAEA tanpa melihat kesepakatan nuklir masih ada atau tidak," kata seorang pejabat senior AS.

Selain AS, negara penandatangan kesepakatan nuklir Iran, yakni Inggris, China, Perancis, Jerman, Rusia dan Iran sendiri, telah berjanji akan melanjutkan kesepakatan tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com