Juan Peron berusia 35 tahun lebih tua dibandingkan usia Isabel dan kehilangan istrinya keduanya, Eva, beberapa tahun sebelumnya.
Meninggalkan karier menari, Isabel menemani Peron ke pengasingannya di Madrid dan menikah pada 1961. Dia beberapa kali mengunjungi Argentina pada 1960 dan awal 1970-an untuk membangun dukungan bagi suaminya.
Juan Peron kembali ke Argentina untuk mencalonkan diri sabagi presiden pada 1973. Isabel dipilih menjadi wakilnya atas saran penasihat dekatnya, Jose Lopez Rega.
Baca juga : Biografi Tokoh Dunia: Raja Kamehameha I, Pemersatu Kepulauan Hawaii
Juan Peron memenangkan pemilihan dengan raihan suara 62 persen dan memulai masa jabatan periode ketiga sebagai presiden Argentina pada Oktober 1973.
Pada Juni 1974, presiden menderita serangkaian serangan jantung. Juan Peron wafat pada 1 Juli 1974, Isabel Peron secara resmi menjadi presiden.
Dia tak hanya menyabet gelar perempuan presiden pertama di Argentina, tapi juga di dunia.
Rezim Isabel
Pemerintahan Isabel harus menerima warisan berupa gejolak inflasi, kerusuhan buruh, dan kekerasan politik.
Dia berupaya menyelesaikan masalah dengan menunjuk menteri kabinet baru, mencetak uang untuk membayar utang luar negeri, dan dibujuk untuk menyatakan keadaan darurat.
Pembunuhan akibat masalah politik terus meningkat, termasuk pembunuhan terhadap Kepala Polisi Buenos Aires Alberto Villar dan istrinya.
Baca juga : Biografi Tokoh Dunia: Leif Eriksson, Orang Eropa Pertama Capai Amerika Utara
Isabel mulai kehilangan dukungan publik setelah serangkaian pembunuhan bermotif politik.
Persahabatannya dengan Menteri Kesejahteraan Sosial Jose Lopez Rega yang terlibat korupsi makin menambah citra buruk padanya.
Pada 24 Maret 1976, dia ditangkap oleh perwira angkatan udara dan ditahan sebagai tahanan rumah selama lima tahun. Pada 1981, dia dihukum atas tindakan korupsi, kemudian dibebaskan pada musim panas tahun itu.