KOMPAS.com - Bagaimana jika huruf braille tidak pernah ditemukan? Apakah penyandang tunanetra tetap bisa membaca seperti orang yang memiliki penglihatan normal?
Kita tidak pernah tahu jawabannya, tapi yang pasti huruf Braille menjadi salah satu penemuan paling bermanfaat bagi tunanetra.
Dengan menyederhanakan kombinasi dua belas titik dari kode yang digunakan pasukan tentara, Braille memudahkan metode tersebut menjadi enam titik.
Huruf Braille memungkinkan tunanetra dapat membaca dan menulis. Sistemnya diterima secara global bagi mereka yang memiliki gangguan penglihatan.
Kelahiran dan buta usia 5 tahun
Louis Braille lahir pada 4 Januari 1809 di Coupvray, Perancis. Dia merupakan anak keempat dari Simon-Rene Braille dan Monique Braille.
Ayah Braille seorang pembuat pelana dan berbagai perlengkapan berkaitan dengan pacu kuda.
Ketika berusia tiga tahun, mata Braille kecil tertusuk jarum yang dipakai untuk membuat lubang pada bahan kulit. Kedua matanya infeksi.
Baca juga : Biografi Tokoh Dunia: Coco Chanel, Anak Panti Asuhan Berubah Jadi Ikon Mode
Pada usia lima tahun, dia benar-benar kehilangan dua indra penglihatnya.
Orangtua Braille tak menyerah. Mereka tetap ingin mendidik anak mereka di sekolah dan Braille menjadi siswa yang penuh perhatian.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.