Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahathir Mohamad Desak Raja Malaysia Kukuhkan Dirinya sebagai PM

Kompas.com - 10/05/2018, 15:23 WIB
Ericssen,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi


KUALA LUMPUR, KOMPAS.com -Pemimpin koalisi oposisi Pakatan Harapan (PH), Mahathir Mohamad, berharap dia bisa segera dilantik menjadi Perdana Menteri Malaysia.

Dilansir Straits Times Kamis (10/5/2018), empat partai yang berada di naungan PH telah menulis surat kepada Yang di-Pertuan Agong Sultan Muhammad V.

Dalam suratnya, mereka mendesak sultan dari Kelantan tersebut untuk melantik Mahathir sebagai PM ketujuh Malaysia.

Mahathir berharap dia bisa segera dikukuhkan sebagai perdana menteri pada pukul 17.00 waktu setempat.

Dalam konferensi pers, politisi 92 tahun tersebut berujar kalau pemerintahan baru harus segera dibentuk pasca-Pemilihan Umum (Pemilu).

Baca juga : Pemilu Malaysia: Veni, Vidi, Vici ala Mahathir Mohamad

Sebab, saat ini pemerintahan sementara yang dibentuk sudah habis masa kerjanya Rabu (9/5/2018).

"Jika ditunda, maka kami tidak akan punya pemerintahan, undang-undang, hingga konstitusi," katanya dilansir Malaysia Kini.

Mantan PM yang berkuasa selama 22 tahun itu menjelaskan, Yang di-Pertuan Agong mempunyai tugas melantik PM.

Keputusan pelantikan itu didasarkan pada dukungan yang diberikan kepada mayoritas anggota parlemen.

Dalam pemilu Rabu, Pakatan Harapan meraih kemenangan dengan memperoleh 122 dari 222 kursi parlemen.

"Karena itu, kami di PH telah meminta anggota parlemen untuk menandatangani deklarasi pencalonan saya," kata Mahathir.

Sebelumnya, sempat tersiar kabar Mahathir, atau yang kerap dipanggil Dr M, bakal dilantik pagi ini pukul 09.30

Namun, istana menyatakan tidak ada rencana untuk menggelar upacara pelantikan sehingga menimbulkan spekulasi soal kedekatan Mahathir dengan Agong.

"Saya tidak tahu apakah dia suka atau tidak suka dengan saya. Tapi, saya punya dukungan dari mayoritas anggota parlemen," katanya.

Dia menambahkan, penundaan tersebut disebabkan terdapat kurangnya pengetahuan soal konstitusi.

Mematahkan prediksi banyak pengamat, PH menumbangkan koalisi Barisan Nasional (BN), dan menyudahi 60 tahun kekuasaan mereka sejak kemerdekaan Malaysia.

Koalisi pimpinan Perdana Menteri Petahana Najib Razak itu hanya memenangkan 79 kursi. Perolehan terburuk dalam sejarah koalisi tersebut.

Baca juga : Mahathir Mohamad Bakal Minta Pengampunan untuk Anwar Ibrahim

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com