KUALA LUMPUR, KOMPAS.com - Mahathir Mohamad akan menjadi pemimpin tertua di dunia yang dipilih melalui pemilihan umum.
Secara mengejutkan, mantan perdana menteri Malaysia sekaligus pemimpin oposisi ini memenangkan pemilu Malaysia.
Lahir pada 10 Juli 1925, Mahathir kini berusia 92 tahun. Dia keluar dari masa pensiunnya dan beralih ke koalisi oposisi untuk menantang mantan anak didiknya, Najib Razak, yang sedang menghadapi tuduhan korupsi.
Diwartakan BBC, kemenangan bersejarahnya telah menggulingkan koalisi Barisan nasional, yang telah berkuasa sejak kemerdekaan pada 1957.
Baca juga : Diduga Korupsi, Bagaimana Nasib Najib Razak Usai Kalah Pemilu Malaysia?
Hasil resmi menunjukkan, oposisi Pakatan Harapan mengamankan 113 dari 222 kursi parlemen yang diperebutkan. Sementara, barisan Nasional memperoleh 79 kursi.
"Koalisi tidak hanya menang beberapa suara atau kursi, tapi mayoritas yang sangat substansial," katanya.
Dia berharap, upacara pelantikan akan digelar pada Kamis (10/5/2018). Dalam momen itu, dia juga akan menghibur penduduk Malaysia dengan memberikan hari libur selama dua hari.
"Tapi, tidak akan ada liburan bagi para pemenang," ucapnya.
Mahathir pernah menjadi perdana menteri Malaysia selama 22 tahun bersama koalisi Barisan Nasional sejak 1981. Kemudian, dia mengundurkan diri pada 2003.
Di bawah kepemimpinannya, Malaysia menjadi salah satu macan Asia, sebuah kelompok negara dengan perkembangan ekonomi yang pesat pada 1990-an.
Baca juga : Mahathir Mohamad Cetak Kemenangan Bersejarah dalam Pemilu Malaysia
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan