Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diduga Korupsi, Bagaimana Nasib Najib Razak Usai Kalah Pemilu Malaysia?

Kompas.com - 10/05/2018, 08:46 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

KUALA LUMPUR, KOMPAS.com - Perdana Menteri Malaysia Najib Razak menelan kekalahan dalam pengitungan suara sementara pemilihan umum Malaysia.

Pemimpin oposisi Pakatan Harapan sekaligus mantan perdana menteri Malaysia Mahathir Mohamad mengamankan diri dengan raihan 113 kursi dari 222 kursi parlemen.

Sementara, koalisi pemerintah Barisan Nasional mencetak perolehan 79 kursi.

Sebelum pemilu digelar pada Rabu (9/5/2018), Najib harus menghadapi tudingan korupsi atas penjarahan dana pada perusahaan investasi negara, 1Malaysia Development Berhad (1MDB).

Kekalahan Najib menjadi pergolakan politik besar yang bakal bergema di seluruh negeri.

Baca juga : Mahathir Mohamad Cetak Kemenangan Bersejarah dalam Pemilu Malaysia

Dilansir AFP, Najib merupakan putra dari pendiri negara Malaysia. Dia menampilkan dirinya sebagai reformis ketika berkuasa pada 2009.

Pada masa jabatan kedua pada 2013, perusahaan pendanaan 1MDB dibentuk oleh Najib untuk mempromosikan pembangunan ekonomi. Namun, justru terpeleset ke dalam lubang utang yang besar.

Kisah raibnya dana di 1MDB meledak pada 2015 ketika dilaporkan oleh The Wall Street Jounal yang menerbitkan sebuah dokumen.

Dokumen itu diduga merupakan bukti perdana menteri telah menerima 681 juta dollar AS ke rekening pribadinya.

Najib dan manajemen 1MDB secara konsisten membantah melakukan kesalahan.

Baca juga : Pemilu Malaysia Ditutup Meski Ada Warga Belum Memberi Suara

Kementerian kehakiman AS melayangkan gugatan perdata untuk berupaya menyita 1,7 miliar dollar aset mulai dari real estate hingga karya seni, yang diduga dibeli dengan uang yang dirampas dari 1MDB.

Dalam konferensi pers pada Kamis (10/5/2018) dini hari, Mahathir ditanya mengenai tindakan yang akan dia ambil terhadap dugaan skandal terhadap Najib.

"Kami tidak balas dendam. Yang kami ingin lakukan adalah mengembalikan aturan hukum," ucapnya.

"Jika ada yang melanggar hukum, termasuk jurnalis, mereka akan diseret ke pengadilan," imbuhnya.

Baca juga : Antre Berdiri di TPS demi Berikan Suara, Dua Warga Malaysia Meninggal

Skandal 1MDB mungkin telah menjadi berita utama internasional, tapi di jantung pedesaan Malaysia, itu bukan masalah paling penting.

Banyak pemilih dari desa yang mengaku kesulitan menghadap biaya hidup yang terus meningkat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com