Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemilu Malaysia Ditutup Meski Ada Warga Belum Memberi Suara

Kompas.com - 09/05/2018, 19:32 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

KUALA LUMPUR, KOMPAS.com - Pemilihan Umum (Pemilu) yang ada di Malaysia Rabu (9/5/2018) resmi berakhir pada pukul 17.00 waktu setempat.

Dilaporkan South China Morning Post, penutupan itu terjadi meski masih ada warga yang mengantre untuk menggunakan hak pilih.

Ketika Komisi Pemilu (EC) Hashim Abdullah menjelaskan, langkah itu dilakukan untuk menjamin tidak ada komplain yang dilayangkan masing-masing kubu.

"Hanya yang masih berada dalam bilik diperkenankan untuk menyelesaikan hak memilihnya," kata Hashim dalam keterangannya.

Seorang pejabat EC berujar, Pasal 23 Regulasi Pemilihan 1981 menyatakan, semua Tempat Pemungutan Suara (TPS) harus mengikuti jam yang sudah ditentukan.

Baca juga : Pemilu Malaysia, Pertarungan Dua Raksasa Politik Semenanjung Malaya

Terdapat toleransi bagi mereka yang sudah mendapat kertas suara, namun belum memberikan hak pilih dikarenakan masih mengantre.

"Warga yang tidak bisa memberikan suaranya boleh mengisi gugatan di pengadilan sehari setelah pemilu," ujar pejabat tersebut dilansir The Star.

EC, lanjutnya, bakal menggelar pemilihan khusus jika nanti pengadilan mengabulkan gugatan yang dilayangkan oleh pemilih.

Kalangan oposisi langsung menulis di Twitter keluhan mereka di mana ada warga yang harus mengantre hingga tiga jam sebelum bisa menjalankan hak sebagai warga negara.

Lembaga pengawas pemilu, Bersih, menyerukan kepada pemilih untuk tidak pergi dari TPS meski panitia menyatakan mereka terlambat.

"Bertahan dan tetap dapatkan hak Anda untuk memilih. Bukan kesalahan Anda jika mereka (panitia) bertindak terlalu lambat," kata Bersih.

Hasil tidak resmi setelah penutupan TPS menunjukkan, sekitar 70 persen dari 14.449.200 pemilih terdaftar telah datang memilih.

Jumlah tersebut mengalami penurunan dibanding Pemilu 2013. Ketika itu, angka turnout dari para pemilih mencapai 84,8 persen.

Baca juga : Panggilan Spam Nomor Asing Banjiri Ponsel Kontestan Pemilu Malaysia

Pemilu yang berlangsung Rabu ini menjadi pertarungan sengit Perdana Menteri Petahana Najib Razak, dan mantan PM Mahathir Mohamad.

Survei yang digelar oleh Merdeka Centre for Opinion Research Selasa (8/5/2018) membeberkan, Koalisi Barisan Nasional (BN) pimpinan Razak mengalami penurunan 37.4 persen.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com