Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Netanyahu Dukung Keputusan Trump Soal Kesepakatan Nuklir Iran

Kompas.com - 09/05/2018, 13:28 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

Sumber AFP

TEL AVIV, KOMPAS.com - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyatakan dukungannya terhadap keputusan Presiden AS Donald Trump yang mundur dari Kesepakatan Nuklir Iran 2015.

Trump mengumumkan keluar dari kesepakatan yang membatasi program nuklir Iran tersebut pada Selasa (8/5/2018).

"Israel mendukung sepenuhnya keputusan berani Presiden Trump hari ini untuk menolak kesepakatan nuklir yang membawa bencana dengan rezim teroris Teheran," kata Netanyahu dalam pidatonya yang disiarkan televisi nasional sesaat setelah pengumuman Trump.

Netanyahu menyebut kesepakatan nuklir Iran sebagai resep menuju bencana bagi kawasan Timur Tengah dan juga bencana bagi perdamaian dunia.

Baca juga : Trump: AS Keluar dari Perjanjian Nuklir Iran

"Inilah sebabnya mengapa Israel berpikir bahwa Presiden Trump telah melakukan langkah yang bersejarah," tambah Netanyahu dikutip AFP.

Netanyahu pada 30 April telah menunjukkan puluhan ribu dokumen intelijen yang mengungkap ambisi senjata nuklir rahasia Iran.

Dalam pengumumannya, Trump merujuk pada dokumen intelijen yang telah diungkap tersebut.

Namun pendukung kesepakatan nuklir Iran justru melihat dokumen intelijen yang diungkapkan Israel sebagai alasan mengapa perjanjian itu penting untuk dipertahankan.

Sementara Trump dan sekutunya di Timur Tengah, terutama Israel berpendapat kesepakatan nuklir 2015 terlalu lemah dan perlu diganti dengan pengaturan yang lebih permanen.

Mereka juga melihat pencabutan sanksi terhadap Iran di bawah kesepakatan tersebut telah memberi peluang Teheran untuk meningkatkan kemampuan membiayai gerakan militan dan agresi teroris lainnya di Timur Tengah.

Kesepakatan Nuklir Iran ditandatangani oleh enam negara besar yakni Inggris, China, Perancis, Jerman, Rusia, Iran dan AS pada tahun 2015.

Baca juga : Obama: Keputusan Trump Keluar dari Kesepakatan Nuklir Iran Sesat

Perjanjian tersebut menyatakan sanksi ekonomi terhadap Iran akan dicabut apabila negara itu menghentikan semua program pengayaan nuklirnya.

AS menandatangani perjanjian itu saat masih di bawah pemerintahan Barack Obama, namun Trump perjanjian yang berakhir pada 2030 itu memungkinkan Iran untuk melanjutkan program pengembangan nuklirnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com