Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rusia: Keluar dari Perjanjian Nuklir Iran, AS Tidak Bisa Bernegosiasi

Kompas.com - 09/05/2018, 11:44 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

MOSKWA, KOMPAS.com - Rusia menyatakan sangat kecewa mengetahui Amerika Serikat (AS) memutuskan keluar dari perjanjian nuklir Iran.

Dalam pernyataan tertulis Kementerian Luar Negeri, mereka menyebut AS kembali melakukan tindakan yang egois, dan hanya berdasarkan kepentingannya sendiri.

Dilansir Russian Today Selasa (8/5/2018), Kremlin menyatakan AS telah melanggar hukum internasional. Sebab, tidak ada urgensi untuk keluar dari kesepakatan nuklir Iran.

"Apa yang dilakukan AS menunjukkan mereka tidak bisa bernegosiasi," kata Kemenlu Rusia. Para wakil rakyat Negeri "Beruang Merah" juga menyatakan hal serupa.

Baca juga : Trump: AS Keluar dari Perjanjian Nuklir Iran

Ketua Komite Hubungan Internasional Majelis Rendah Rusia (Duma), Leonid Slutsky, menyebut Presiden AS Donald Trump telah melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB.

"Dia (Trump) juga merusak usaha diplomasi yang dibangun bertahun-tahun, dan menciptakan ancaman bagi keamanan internasional," kecam Slutsky.

Dia kemudian meminta negara yang lain untuk menunjukkan tindakan yang bijaksana dengan mempertahankan kesepakatan tersebut.

Perjanjian nuklir yang dibuat di 2015 itu ditandatangani Iran bersama AS, Perancis, Inggris, Rusia, China, dan Jerman.

Adapun Senator Rusia Andrey Klimmov memperingatkan Korea Utara (Korut) yang dijadwalkan bakal bertemu dengan Washington.

"Ini merupakan sinyal yang jelas kepada Pyongyang. Saya harap mereka tidak percaya kepada AS begitu saja," kata Klimov.

Sebelumnya, dalam konferensi pers, Trump mengumumkan dia menandatangani memo yang menyatakan AS keluar dari JCPOA.

Dia menyebut kesepakatan tersebut adalah bencana dan memalukan bagi AS, yang dianggap tidak melakukan apapun untuk menahan ambisi nuklir Iran.

"Kita tidak dapat mencegah bom nuklir Iran yang rusak dan struktur yang lapuk dari perjanjian saat ini," ucapnya.

"Kami tidak akan membiarkan rezim yang menyebut 'Matilah Amerika' untuk mendapatkan akses ke senjata paling mematikan di Bumi," imbuh Trump.

Baca juga : Obama: Keputusan Trump Keluar dari Kesepakatan Nuklir Iran Sesat

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com