MOSKWA, KOMPAS.com - Rusia menyatakan sangat kecewa mengetahui Amerika Serikat (AS) memutuskan keluar dari perjanjian nuklir Iran.
Dalam pernyataan tertulis Kementerian Luar Negeri, mereka menyebut AS kembali melakukan tindakan yang egois, dan hanya berdasarkan kepentingannya sendiri.
Dilansir Russian Today Selasa (8/5/2018), Kremlin menyatakan AS telah melanggar hukum internasional. Sebab, tidak ada urgensi untuk keluar dari kesepakatan nuklir Iran.
"Apa yang dilakukan AS menunjukkan mereka tidak bisa bernegosiasi," kata Kemenlu Rusia. Para wakil rakyat Negeri "Beruang Merah" juga menyatakan hal serupa.
Baca juga : Trump: AS Keluar dari Perjanjian Nuklir Iran
Ketua Komite Hubungan Internasional Majelis Rendah Rusia (Duma), Leonid Slutsky, menyebut Presiden AS Donald Trump telah melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB.
"Dia (Trump) juga merusak usaha diplomasi yang dibangun bertahun-tahun, dan menciptakan ancaman bagi keamanan internasional," kecam Slutsky.
Dia kemudian meminta negara yang lain untuk menunjukkan tindakan yang bijaksana dengan mempertahankan kesepakatan tersebut.
Perjanjian nuklir yang dibuat di 2015 itu ditandatangani Iran bersama AS, Perancis, Inggris, Rusia, China, dan Jerman.
Adapun Senator Rusia Andrey Klimmov memperingatkan Korea Utara (Korut) yang dijadwalkan bakal bertemu dengan Washington.
"Ini merupakan sinyal yang jelas kepada Pyongyang. Saya harap mereka tidak percaya kepada AS begitu saja," kata Klimov.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.