Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Biografi Tokoh Dunia: Raja Kamehameha I, Pemersatu Kepulauan Hawaii

Kompas.com - 08/05/2018, 16:50 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

KOMPAS.com - Hawaii, kepulauan di Amerika Serikat yang luasnya mencapai 10.438 km persegi.

Wilayah ini memiliki salah satu gunung api paling aktif di dunia, Kilauea, yang kini terus menyemburkan lavanya. Selain itu, masih ada beberapa gunung api lainnya yang mendiami pulau-pulau di Hawaii.

Pada 1959, Hawaii menjadi negara bagian ke-50 AS. Namun jauh sebelum itu, Hawaii pernah dikuasai oleh dinasti Kamehameha yang menyatukan berbagai kepulauan pada 1819

Dengan mengembangkan hubungan dengan sekutu bersama kekuatan kolonial utama di Pasifik, Raja Kamehameha I mengembangkan dinastinya selama beberapa generasi.

Kelahiran

Kisah awal kehidupan Kamehameha bagaikan cerita dongeng. Legenda Hawaii menyebutkan, sebuah bintang terang bernama Kokoiki akan jatuh sebagai pertanda lahirnya seorang pemimpin istimewa.

Munculnya bintang Kokoiki bertepatan dengan terlihatnya komet Halley di langit pada 1758, sehingga disimpulkan bintang tersebut adalah komet Halley.

Ketika kahunas, sebutan untuk peramal mistis Hawaii, menyaksikan Kokoiki, mereka meramalkan pemimpin hebat akan segera lahir yang mengalahkan semua lawannya dan berkuasa atas semua pulau.

Baca juga : Biografi Tokoh Dunia: Leif Eriksson, Orang Eropa Pertama Capai Amerika Utara

Lahir dengan nama Paiea, Kamehameha I merupakan putra dari Kekuiapoiwa, putri dari kepala suku Kona.

Sejak kecil, klan keluarganya menginginkan Paiea dibunuh. Namun, bocah laki-laki itu dibesarkan secara rahasia dan tumbuh menjadi pria berani bernama Kemahameha, yang berarti orang paling kesepian.

Setelah orang yang tidak menyukai keberadaannya telah mati, Kamehameha kembali ke keluarganya dan dilatih oleh pamannya, Raja Kalani'opu'u, yang menguasai Hawaii kala itu.

Kamehameha membuktikan dirinya sebagai seorang petarung yang hebat. Saking kuatnya, dia mampu mengangkat batu Naha seberan 2,5 ton.

Maui, HawaiiHAWAII-GUIDE.COM Maui, Hawaii
Kejayaan Kamehameha

Ketika Raja Kalani'opu'u mangkat pada 1782, dan meninggalkan seorang putra bernama Kiwalao.

Kiwalao dan Kamehameha terlibat dalam peperangan hingga pada Juli 1782, yang diakhiri dengan terbunuhnya Kiwalao di Mokuohai.

Setelah mengukuhkan kekuasaan, dia menemukan sekutu asing dari Eropa, Isaac Davis dan John Young.

Pada 1790, Kamehameha menyerang Maui dengan bantuan keduanya. Kemudian, mereka menjadi penasihatnya selama bertahun-tahun.

Baca juga : Biografi Tokoh Dunia: Kwame Nkrumah, Presiden Pertama Ghana

Tak hanya menguasai kemampuan politik dan strategi perang, dia juga andal dalam bidang ekonomi, terutama perdagangan.

Dengan begitu, dia memperoleh berbagai jenis senjata dari Barat untuk pasukannya.

Kamehameha menaklukan hampir semua pulau di Hawaii, kecuali Kauai dan Niihau. Melalui negosiasi pada 1810, dia menguasai seluruh kepulauan dan menjadi raja pertama Kepulauan Hawaii.

Hukum perlindungan

Kamehameha berkuasa hingga kematiannya pada 8 Mei 1819. Selama memimpin Hawaii, dia menerbitkan kapu, sebuah sistem aturan dan hukum kuno.

Salah satu kebijakan hukum yang dibuatnya, termasuk mamalahoe kanawai, atau hukum Dayung Pecah, yang memungkinkan semua orang tua, perempuan, dan anak-anak dilindungi dengan aman.

Selain itu, hukum ini juga melindungi orang-orang yang tak berdaya, seperti musafir.

Setelak kematiannya, posisi raja Hawaii digantikan oleh putra Kamehameha, Liholiho atau Kamehameha II. Namun, dia meninggal dunia lima tahun kemudian.

Kemudian, adik Liholiho, Kauikeaouli dinobatkan sebagai Raja Kamehameha III.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com