Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AS Anggap Pemilu Presiden Venezuela Bulan Ini Penuh Kepura-puraan

Kompas.com - 08/05/2018, 08:28 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

Sumber AFP

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Wakil Presiden Amerika Serikat Mike Pence pada Senin (7/5/2018) mendesak Venezuela untuk menunda pemilihan presiden pada 20 Mei 2018.

Pemerintah AS menganggap pemilu tersebut sebagai kepura-puraan. Tudingan tersebut keluar bersamaan dengan sanksi baru yang dikenakan AS kepada Venezuela.

Dilansir dari AFP, dalam sebuah pidato di depan Organisasi Negara Bagian AS, Pence mengecam pemilu presiden, yang juga diboikot oleh oposisi dan dianggap tidak sah oleh sebagian besar masyarakat internasional.

"Kami menyerukan kepada Maduro (presiden Venezuela) untuk menangguhkan pemilu yang pura-pura itu, dan mengadakan pemilu yang sesungguhnya," ucapnya.

Baca juga : Di Venezuela, Pesangon Selama 5 Tahun Bekerja Hanya Cukup Beli Kopi

Oposisi Venezuela pada pekan lalu menyerukan boikot pemilu 20 Mei mendatang. Mereka menganggap petahana yaitu Presiden Venezuela Nicolas Maduro akan memenangkan pemilu dengan mudah.

Sementara, dalam sanksi terbaru yang diterbitkan, AS menjatuhkan sanksi kepada 20 perusahaan, 16 di antaranya berada di Venezuela dan empat lainnya di Panama.

Selain itu, tiga warga negara Venezuela, termasuk mantan pejabat intelijen, dikenai sanksi oleh AS atas keterlibatannya dalam perdagangan narkotika.

Menteri Keuangan AS Steven Munich menolak akses keuangan pejabat Venezuela di AS.

"Kami menolak pejabat pemerintah Venezuela yang korup untuk mengakses sistem keuangan AS, ketika kami bekerja dengan internasional untuk mendukung rakyat Venezuela memulihkan demokrasi," katanya.

Negara di Amerika Selatan ini memang telah gagal membayar utang. Penduduknya juga menderita karena kekurangan makanan dan obat-obatan.

Padahal, Venezuela memiliki cadangan minyak terbesar di dunia. Untuk mengatasi krisis, pemerintahan Maduri mencetak uang karena cadangan devisa makin berkurang.

Baca juga : Kerusuhan di Penjara Venezuela, 68 Tewas

Mata uang bolivar jatuh dan menjadi hampir tidak berharga. Inflasi melonjak hingga 13.779 persen pada tahun lalu.

Majelis Nasional yang didominasi oleh oposisi mengonfirmasi, Venezuela memiliki tingkat inflasi tertinggi di dunia.

Namun, Maduro menegaskan, Venezuela merupakan korban dari "perang ekonomi" yang dilancarkan oleh oposisi konservatif dan kekuatan luar seperti AS, yang berupaya menjatuhkannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com