Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelajar SMA di Jerman Keluhkan Sulitnya Soal Ujian Bahasa Inggris

Kompas.com - 07/05/2018, 11:42 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

Sumber VOA News

BERLIN, KOMPAS.com - Beberapa waktu lalu, media sosial di Indonesia heboh dengan celoteh pelajar SMA mengeluhkan soal ujian nasional yang sulit.

Hal yang sama juga dihadapi oleh puluhan ribu murid SMA di Jerman. Mereka mengirimkan petisi online untuk komplain mengenai ujian akhir bahasa Inggris yang lebih susah dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

Dilansir VOA News, pelajar di Baden-Wuerttemberg mengumpulkan hampir 36.000 tanda tangan hingga Minggu (6/5/2018), kendati hanya 33.500 pelajar yang mengikuti ujian.

Mereka mengeluhkan sulitnya soal ujian dari kutipan novel "Call it Sleep" karya penulis Amerika Henry Roth pada 1934. Mereka meminta soal ujian bisa lebih mudah pada tahun ini.

Baca juga : Miliarder Jerman Menghilang Tanpa Jejak di Pegunungan Alpen

Ujian akhir sekolah di Jerman yang disebut Abitur merupakan bagian dari syarat murid untuk masuk ke universitas.

Abitur membuat banyak dari pelajar Jerman, orang tua, dan guru tertekan selama berbulan-bulan. Biasanya, pihak sekolah akan meliburkan pelajar angkatan bawah selama ujian akhir berlangsung.

Petisi online telah menuai reaksi dari Gubernur Baden-Wuerttemberg, Winfried Kretschmann yang keberatan dengan komplain dari para pelajar.

"Tidak benar untuk menyederhanakan Abitur. Kalian mengharapkannya, tapi kalian tidak punya hak untuk itu," katanya.

Namun, Kretschmann mengakui kemampuan bahasa Inggrisnya tidak begitu baik untuk menilai soal ujian akhir SMA yang dianggap sulit oleh pelajar.

Para murid kesulitan untuk menganilisis soal dari kutipan novel Roth tentang deskripsi metafora Patung Liberty. Mereka susah memahami soal itu karena banyaknya kosakata yang tidak diketahui.

Baca juga : Pilot Mabuk, 106 Penumpang di Jerman Telantar Tiga Hari

Sementara, kementerian pendidikan merespons keluhan pelajar dengan meminta pakar untuk mengevaluasi soal ujian.

Hal ini karena pelajar di negara bagian Mecklenburg-West Pomerania yang juga menerima soal ujian yang sama tidak mengeluh.

Hingga kini, jumlah tanda tangan pada petisi online tersebut terus bertambah dan pelajar di luar negara bagian Baden-Wuerttemberg turut berpartisipasi untuk solidaritas.

"Saya kesulitan seperti yang lainnya, bahkan saya harus menghabiskan waktu setahun berada di Amerika," tulis Aimee Schaefer di petisi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber VOA News
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com