Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pyongyang Bantah Pembicaraan Damai karena Tekanan Sanksi AS

Kompas.com - 06/05/2018, 21:08 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

Sumber AFP

PYONGYANG, KOMPAS.com - Korea Utara memperingatkan pada Washington yang mengklaim Pyongyang terpaksa melakukan pembicaraan damai karena tekanan sanksi oleh AS dan PBB.

Pyongyang menyebut pernyataan AS tersebut berisiko mengembalikan proses pembicaraan terkait Semenanjung Korea kembali ke titik awal.

Komentar AS tersebut muncul setelah berlangsungnya konferensi bersejarah antara kedua pemimpin Korea di zona demiliterisasi yang memisahkan dua negara pada 27 April lalu.

Pertemuan Pemimpin Tertinggi Korea Utara Kim Jong Un dengan Presiden Korsel Moon Jae-in itu berjalan sukses dengan kedua pemimpin sepakat mencari jalan damai untuk mengakhiri perang.

Baca juga : 78 Persen Rakyat Korea Selatan Nilai Kim Jong Un Bisa Dipercaya

Presiden AS Donald Trump kemudian menyebut kampanye tekanan maksimum dan sanksi internasional yang dilakukannya terhadap Korut telah membawa pada terjadinya pembicaraan damai.

Atas komentar tersebut, Korea Utara menuduh AS dengan sengaja ingin memprovokasi Pyongyang dan bermaksud merusak suasana dialog yang telah terbangun saat ini.

"Menyebut langkah yang dilakukan Pyongyang belakangan ini sebagai tanda kelemahan tidak akan berdampak kondusif pada pembicaraan dan justru dapat membawa situasi kembali ke titik awal," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Korut, Minggu (6/5/2018).

Meski demikian, juru bicara itu tidak secara langsung merujuk pembicaraan pada rencana pertemuan antara Trump dengan Kim yang akan digelar.

Sebelumnya pada pekan lalu, Penasihat Keamanan Nasional AS, John Bolton menyebut tekanan sanksi maksimum yang dijatuhkan AS pada Korea Utara, ditambah tekanan militer dan politik turut berperan dalam membawa perkembangan saat ini.

"Meringankan sanksi tidak akan membuat negosiasi lebih mudah, justru dapat membuatnya semakin sulit," kata dia.

Sementara hasil dari pertemuan tingkat tinggi antar-Korea yang menghasilkan Deklarasi Panmunjom telah membawa peluang berakhirnya perang Korea, denuklirisasi Semenanjung Korea hingga penutupan fasilitas uji coba nuklir milik Pyongyang.

Baca juga : Trump Ingin Pertemuannya dengan Kim Jong Un seperti KTT Antar-Korea

Pertemuan selanjutnya yang dinantikan adalah antara Trump dengan Kim yang disebut akan dilangsungkan pada akhir Mei atau awal Juni.

Presiden Trump mengaku telah menentukan waktu dan tempat pertemuan, namun masih belum bersedia mengungkapkannya pada publik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com