Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Trump Berencana Kurangi Pasukan AS di Korea Selatan

Kompas.com - 04/05/2018, 22:14 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dilaporkan menginstruksikan Kementerian Pertahanan untuk mengurangi jumlah militer di Korea Selatan (Korsel).

Sumber di Gedung Putih menyatakan, permintaan itu Trump layangkan jelang pertemuannya dengan Pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong Un.

Laporan dari New York Times Kamis (3/5/2018) itu mengatakan, pengurangan pasukan tersebut bukan merupakan bagian dari perundingan antara Trump dengan Kim.

Namun, sumber tersebut berkata, jika Korut dan Korsel mencapai momen perdamaian, maka kebutuhan akan 28.500 pasukan AS yang bertempat di Korsel bisa dikurangi.

Dalam penilaian Trump, keinginannya menarik pasukan dari Korsel adalah karena Negeri "Paman Sam" tidak mendapat biaya yang cukup untuk mempertahankan pasukan di sana.

Baca juga : Trump Ganti Uang yang Dikeluarkan untuk Bayar Bintang Porno

Berdasarkan kesepakatan yang bakal habis tahun ini, Korsel menanggung setengah biaya penempatan pasukan yang mencapai 800 juta dolar AS, atau Rp 11,1 triliun, per tahun.

The Times memberitakan, mulai seterusnya, pemerintahan Trump berkeinginan agar seluruh biaya penempatan pasukan AS ditanggung oleh Korsel.

Selain itu, sejak 1 Juli 1957 hingga saat ini, keberadaan pasukan AS di Korsel tidak berhasil mencegah Korut mengembangkan senjata nuklirnya.

Keinginan Trump itu jelas membingungkan Pentagon maupun badan pertahanan lainnya. Mereka khawatir, pengurangan pasukan di Korsel bisa mengancam hubungan AS-Korsel.

Sumber itu melanjutkan, keinginan Trump itu membuat Jepang ketakutan karena menganggap AS melakukan perundingan berisiko dengan Korut.

Kepada CNN, Penasihat Keamanan Nasional John Bolton merespon laporan yang dirilis oleh The Times itu sebagai "omong kosong'.

"Presiden tidak pernah meminta Pentagon untuk memberi opsi terkait pengurangan pasukan AS di Korsel," kata Bolton dalam pernyataan tertulisnya.

Cheong Wa Dae atau Gedung Biru, Kantor Kepresidenan Korsel, juga mengeluarkan statemen yang yang menyanggah pemberitaan tersebut.

Menurut pernyataan tertulis itu, pejabat dari Dewan Keamanan Nasional AS memberi tahu Penasihat Keamanan Korsel, Chung Eui Yong, bahwa kabar tersebut tidak benar.

Lebih lanjut, sumber itu berkata kalau keputusan penarikan pasukan Negeri "Paman Sam" dari Korsel dilakukan kalau Korut benar-benar melakukan denuklirisasi.

Baca juga : Politisi Republikan Ajukan Trump untuk Dapat Nobel Perdamaian

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com