Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Pelecehan Seksual, Pengumuman Pemenang Nobel Sastra Dibatalkan

Kompas.com - 04/05/2018, 16:00 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

STOCKHOLM, KOMPAS.com - Akademi Swedia, badan yang bertanggung jawab terhadap penghargaan Nobel Sastra, memutuskan untuk membatalkan pengumuman pemenang di 2018 ini.

Diwartakan The Guardian Jumat (4/5/2018), keputusan tersebut diambil dalam rapat yang digelar Kamis (3/5/2018) waktu setempat.

Pembatalan penganugerahan penghargaan terjadi setelah munculnya kasus tuduhan pelecehan seksual yang dilakukan suami salah satu anggota komite.

Jean-Claude Arnault, seorang fotografer asal Perancis, dituding telah melakukan pelecehan seksual terhadap 18 perempuan pada akhir November 2017.

Tudingan itu terjadi ketika Arnault tengah menjalankan proyek kebudayaan dengan menggunakan pendanaan dari Akademi Swedia.

Baca juga : Politisi Republikan Ajukan Trump untuk Dapat Nobel Perdamaian

Tidak hanya itu. Satu dekade sebelumnya, fotografer berusia 71 tahun tersebut juga dituduh menyentuh Putri Victoria, Putri Mahkota Swedia, secara tidak pantas.

Tudingan pelecehan seksual itu kemudian merembet di mana Arnault juga diduga membocorkan nama tujuh pemenang Nobel Sastra sebelumnya.

Akademi langsung bereaksi dengan memutus pendanaan Arnault. Badan yang dibentuk di 1786 itu juga mendesak pemecatan Katarina Frostenson.

Frostenson merupakan seorang pujangga sekaligus penulis Swedia yang menjabat sebagai anggota akademi semenjak 1992.

Desakan itu membuat akademi terbelah. Enam di antara 18 anggota akademi memilih mengundurkan diri. Termasuk Frostenson dan ketua akademi, Sara Danius.

Hanya tersisa 11 orang anggota. Namun, salah satunya, Kerstin Ekman, telah berstatus tidak aktif sejak 1989 silam.

CNN melaporkan, terakhir kali penghargaan Nobel Sastra dibatalkan adalah saat 1943, atau ketika terjadi Perang Dunia II.

Dalam keterangan resminya, pemenang untuk Nobel Sastra 2018 bakal digabung dengan pengumuman pemenang Nobel Sastra 2019 mendatang.

Baca juga : Presiden Korsel: Trump Pantas Dapat Hadiah Nobel Perdamaian

Ketua Yayasan Nobel, Carl-Henrik Heldin, mengatakan mendukung keputusan Akademi Swedia, dan meminta lembaga tersebut untuk segera "mengembalikan kredibilitasnya".

"Krisis di Akademi Swedia ini telah merugikan Penghargaan Nobel. Keputusan mereka bakal menyelamatkan reputasi Nobel," tutur Heldin.

Lebih lanjut, Raja Carl XVI Gustaf berkata bakal mengubah statuta akademi menyusul enam anggota yang mengundurkan diri.

Sebab, secara teknis, anggota akademi yang dipilih oleh raja bakal menempati jabatan tersebut hingga yang bersangkutan meninggal.

Sementara itu, pengacara Arnault, Bjorn Hurtig, dalam surel yang diterima CNN menyatakan kalau kliennya membantah segala tuduhan.

Baca juga : Lolos ke Final Piala Jerman, Finalis Ini Pantas Dapat Hadiah Nobel

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com