Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 04/05/2018, 14:16 WIB

KUALA LUMPUR, KOMPAS.com - Badan pengawas pemilihan umum Malaysia pada Jumat (4/5/2018) menyatakan, ada ketidaksesuaian data pemilih, termasuk dua juta orang yang terdaftar tanpa memiliki alamat rumah.

Ketidakberesan itu termasuk 500.000 kasus dari banyak pemilih terdaftar pada satu alamat rumah, dan orang yang sudah meninggal masih terdaftar sebagai pemilih.

Penemuan yang dilaporkan oleh lembaga reformasi pemilu Bersih itu juga menyatakan, salah satu pemilih yang terdaftar bahkan tercatat lahir pada 1897.

Sekitar 15 juta penduduk Malaysia bakal memilih dua kandidat perdana menteri selanjutnya pada Rabu pekan depan.

Baca juga : Pemimpin Oposisi Malaysia Dituding Sebarkan Berita Palsu

Dua kandidat bakal bersaing sengit, mengingat petahana, Perdana Menteri Najib Razak, sedang menghadapi skandal korupsi pada pendanaan perusahaan pembangunan pemerintah Malaysia, 1MDB.

Sementara lawannya, mantan perdana menteri Mahathir Mohamad (92), sedang diselidiki oleh polisi terkait dugaan penyebaran berita palsu tentang sabotase pesawatnya.

Para analis menyebut, pemilu kali ini berpotensi menjadi pemilu paling kotor sepanjang sejarah, sebab Najib berupaya menekan koalisi Barisan Nasional untuk melanjutkan kepemimpinannnya.

Direktur eksekutif lembaga reformasi pemilu Bersih, Yap Swee Sang, mengatakan ada banyak masalah utama dalam data pemilih. Menurut dia, ketidakberesan itu merupakan bentuk kegagalan pemerintah untuk memastikan pemilu yang bersih dan adil.

"Pertarungan dalam pemilu ini bakal ganas dan ketidaksesuaian data merefleksikan kemungkinan Barisan Nasional bakal memenangkan pemilu," katanya kepada AFP.

"Kami yakin penemuan data itu merupakan fenomena gunung es," imbuhnya.

Baca juga : Tak Kantongi Dokumen, 43 WNI Ditahan Imigrasi Malaysia

Sementara itu, Komisi Pemilihan Umum Malaysia enggan berkomentar menanggapi penemuan tersebut.

Barisan Nasional merespons temuan lembaga Bersih dengan menyebutnya sebagai bukan fakta yang objektif karena menjadi kaki tangan oposisi Malaysia.

"Bersih memiliki semua alasan untuk meragukan kepercayaan pada pemilihan sehingga bisa mengeluhkan jika pemilu tidak adil," ucap juru bicara Barisan Nasional.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com