Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemburu Gelap Tembak Mati Tiga Badak Hitam Langka di Kenya

Kompas.com - 04/05/2018, 11:20 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

Sumber AFP

NAIROBI, KOMPAS.com - Pemburu gelap menembak mati tiga badak hitam yang langka di Taman Nasional Meru di Kenya sebelah utara pada Rabu (2/5/2018) malam.

Dilansir dari AFP, Kamis (3/5/2018), dua badak hitam dewasa dan satu anaknya dibunuh di kawasan cagar alam seluas 83 km persegi dan dikelilingi oleh pagar. Ketiganya ditemukan tanpa culanya.

"Dengan berat hati, kami mengumumkan perburuan terhadap tiga badak pada kemarin malam di cagar alam Badak di Taman Nasional Meru. Kami kehilangan dua badak hitam dan seekor anaknya," demikian pernyataan dari Kenya Wildlife Service (KWS).

Baca juga : Pertama di Dunia, Badak Jalani CT Scan di Kebun Binatang

"Suara tembakan terdengar dan pencarian telah dilakukan pada sejumlah titik hingga pagi ini. Namun belum membuahkan hasil," imbuhnya.

KWS menyatakan, tidak ada tanda-tanda dari keberadaan komplotan tertentu di area cagar alam.

Cula badak terbuat dari keratin yang sama dengan kandungan pada rambut manusia dan kuku.

Cula badak sangat dicari oleh penduduk di Asia. Mereka meyakini kandungan cula dapat menghilangkan mabuk dan meningkatkan libido.

Perburan badak dan gajah telah menurun di Kenya dalam beberapa tahun terakhir. Tahun lalu, ada 9 badak dan 69 gajah yang dibunuh.

Baca juga : Badak Putih Jantan Punah, Spesies Badak Ini Terancam Menyusul

Kenya masih menghadapi beredarnya penyelundupan produk-produk dari hewan yang dilindungi. Produk tersebut biasanya diselundupkan melalui perlabuhan Mombasa dan bandara Nairobi.

Saat ini, badak hitam yang masih hidup diperkirakan berjumlah 5.500 ekor di seluruh dunia, di mana semuanya berada di Afrika.

Dari jumlah itu, sebanyak 750 badak hitam tinggal di Kenya. Negara ini juga rumah bagi dua ekor badak putih yang tersisa di dunia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com