Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meski Nantinya Perang Korea Berakhir, Pasukan AS Tetap Ada di Korsel

Kompas.com - 02/05/2018, 21:48 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber Telegraph

SEOUL, KOMPAS.com - Korea Selatan (Korsel) menampik wacana pasukan Amerika Serikat (AS) bakal angkat kaki jika mereka berdamai dengan Korea Utara (Korut).

Pernyataan tersebut diungkapkan langsung oleh Presiden Korsel Moon Jae In, sebagaimana diberitakan The Telegraph Rabu (2/5/2018).

Secara teknis, Korut dan Korsel masih terlibat perang. Sebab, Perang Korea yang terjadi pada 1950-1953 baru berakhir dalam tahap gencatan senjata.

Namun, pada pekan lalu, Pemimpin Korut Kim Jong Un dan Moon dalam pertemuan di Panmunjom pekan lalu (27/4/2018) sepakat untuk mengakhiri perang tahun ini.

Baca juga : Korsel, China dan Jepang Gelar Pertemuan Trilateral Pekan Depan

Keputusan untuk melakukan deklarasi itu bakal dibicarakan melalui pertemuan antara Korut-Korsel dengan AS, atau pertemuan empat negara antara Korut, Korsel, AS, dan China.

Dalam pernyataannya, Moon berujar meski nantinya Perang Korea berakhir melalui deklarasi damai, pasukan AS tidak akan ditarik dari Korsel.

"Pasukan Gabungan AS-Korsel (USFK) merupakan aliansi AS dan Korsel. Tidak ada hubungannya dengan deklarasi perdamaian," kata Moon.

Presiden 65 tahun itu menanggapi komentar penasihatnya, Moon Chung In, yang menulis di majalah Kementerian Luar Negeri Korsel.

"Sangat sulit membenarkan keberadaan AS di Korsel setelah kami mencapai deklarasi perdamaian dengan Korut," kata Moon Chung In.

Juru bicara kepresidenan, Kim Eui Kyon meminta Moon Chung In untuk tidak berkomentar yang berpotensi membingungkan masyarakat.

Adapun Moon Chung In merujuk kepada kabar mendaratnya jet tempur siluman AS, F-22 Raptor, sampai di pangkalan militer di Gwangju Minggu (29/4/2018).

Jet itu bakal terlibat dalam latihan Max Thunder pada 11 Mei nanti. Selama dua pekan, terdapat 100 pesawat tempur dari kedua negara.

Harian konservatif Chosun Ilbo menulis adanya jet tempur itu bakal kembali meningkatkan ketegangan antara AS dan Korut jelang pertemuan Kim dan Presiden Donald Trump.

"Max Thunder merupakan latihan rutin yang terjadi jauh sebelum adanya pengumuman pertemuan AS-Korut," kata Kementerian Pertahanan dalam keterangan resminya.

Baca juga : 78 Persen Rakyat Korea Selatan Nilai Kim Jong Un Bisa Dipercaya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Telegraph
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com