SEOUL, KOMPAS.com - Korea Selatan (Korsel) menampik wacana pasukan Amerika Serikat (AS) bakal angkat kaki jika mereka berdamai dengan Korea Utara (Korut).
Pernyataan tersebut diungkapkan langsung oleh Presiden Korsel Moon Jae In, sebagaimana diberitakan The Telegraph Rabu (2/5/2018).
Secara teknis, Korut dan Korsel masih terlibat perang. Sebab, Perang Korea yang terjadi pada 1950-1953 baru berakhir dalam tahap gencatan senjata.
Namun, pada pekan lalu, Pemimpin Korut Kim Jong Un dan Moon dalam pertemuan di Panmunjom pekan lalu (27/4/2018) sepakat untuk mengakhiri perang tahun ini.
Baca juga : Korsel, China dan Jepang Gelar Pertemuan Trilateral Pekan Depan
Keputusan untuk melakukan deklarasi itu bakal dibicarakan melalui pertemuan antara Korut-Korsel dengan AS, atau pertemuan empat negara antara Korut, Korsel, AS, dan China.
Dalam pernyataannya, Moon berujar meski nantinya Perang Korea berakhir melalui deklarasi damai, pasukan AS tidak akan ditarik dari Korsel.
"Pasukan Gabungan AS-Korsel (USFK) merupakan aliansi AS dan Korsel. Tidak ada hubungannya dengan deklarasi perdamaian," kata Moon.
Presiden 65 tahun itu menanggapi komentar penasihatnya, Moon Chung In, yang menulis di majalah Kementerian Luar Negeri Korsel.
"Sangat sulit membenarkan keberadaan AS di Korsel setelah kami mencapai deklarasi perdamaian dengan Korut," kata Moon Chung In.
Juru bicara kepresidenan, Kim Eui Kyon meminta Moon Chung In untuk tidak berkomentar yang berpotensi membingungkan masyarakat.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.