Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pekerja Ekspatriat Filipina Memilih Tetap Tinggal di Kuwait

Kompas.com - 02/05/2018, 19:48 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

KUWAIT CITY, KOMPAS.com - Para pekerja ekspatriat asal Filipina bersikukuh bertahan dan tinggal di Kuwait kendati pemerintah telah melarang tenaga kerja Filipina bekerja di negara Teluk itu.

Presiden Filipina Rodrigo Duterte pada Minggu (29/4/2018) mengeluarkan keputusan melarang pengiriman tenaga kerja Filipina ke Kuwait secara permanen.

Namun sejumlah warga Filipina yang telah lama bekerja di Kuwait memutuskan bertahan dengan alasan tidak ada jaminan mereka bakal mendapat pekerjaan di negara asalnya.

"Banyak orang yang tidak bisa mendapatkan pekerjaan di Filipina. Banyak dari warga yang memilih keluar dari Filipina karena tidak ada pekerjaan di sana. Bagaimana mungkin presiden saya meminta saya kembali ke sana?"

"Saya tidak bisa hanya berdiam diri di rumah. Saya punya seorang anak laki-laki dan perempuan yang kuliah di universitas. Siapa yang akan membiayai mereka," kata salah seorang ekspatriat Filipina kepada Al Arabiya.

Baca juga: Duterte: Larangan Warga Filipina Bekerja di Kuwait Berlaku Permanen

"Jika mereka bertanya apakah saya akan kembali ke Filipina, saya akan kembali jika mereka memberi kesempatan seperti di Kuwait. Tapi jika tidak maka saya memilih tetap di Kuwait," kata warga Filipina lainnya yang bekerja di Kuwait.

Setelah mengeluarkan pernyataan melarang pengiriman tenaga kerja ke Kuwait, Duterte mengatakan para pekerja yang kembali ke Filipina dapat mencari pekerjaan sebagai guru bahasa Inggris di China.

Duterte menyebut pemerintahannya memiliki hubungan yang lebih baik dengan Beijing daripada dengan Kuwait.

Menurut Kementerian Luar Negeri, sekitar 262.000 warga Filipina bekerja di Kuwait, dengan 60 persen di antaranya pekerja rumah tangga.

Dengan jutaan warga negaranya bekerja di luar negeri, pendapatan dari pengiriman gaji mereka ke keluarga di Filipina mencapai 10 persen dari total pendapatan negara.

Konflik Diplomatik

Hubungan diplomatik Filipina dengan Kuwait memburuk setelah munculnya kasus kekerasan dan pembunuhan yang menimpa warga negara Filipina yang bekerja di Kuwait.

Duterte pun mengeluarkan larangan pengiriman tenaga kerjanya ke negara tersebut.

Namun kemudian muncul kasus staf kedutaan Filipina yang terekam kamera membantu seorang warganya melarikan diri dari tempat kerjanya. Diduga lantaran mendapat perlakuan buruk dari sang majikan.

Hal tersebut dianggap sebagai pelanggaran kedaulatan negara oleh Kuwait sehingga mereka mengusir duta besat Filipina dan menarik staf diplomatik mereka di Manila.

Keputusan pengusiran oleh Kuwait dibalas Duterte dengan menyatakan pelarangan permanen terhadap pengiriman tenaga kerja ke negara itu.

Baca juga: Konflik Soal Tenaga Kerja, Kuwait Usir Duta Besar Filipina

Berupaya memperbaiki hubungan yang kian memanas, Pemerintah Kuwait menyatakan ingin menawarkan perdamaian kepada Presiden Duterte, yang disambut baik Manila.

"Sikap yang ditunjukkan Kuwait, negara dengan sejarah bersama dan hubungan orang-orang yang kuat dengan Filipina akan memungkinkan kami bergerak maju," kata Menteri Luar Negeri Filipina Alan Peter Cayetano.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com