Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peringatan Hari Buruh di Paris Ricuh, Polisi Tangkap 200 Demonstran

Kompas.com - 02/05/2018, 08:14 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

PARIS, KOMPAS.com - Ratusan orang mengenakan topeng dan penutup kepala, kemudian bertindak anarkis dengan memecahkan jendela toko, membakar mobil, dan melemparkan batu dalam aksi protes di Hari Buruh Internasional di Paris, Perancis, Selasa (1/5/2018).

Dilansir dari The Independent, para demonstran mlakukan aksi unjuk rasa menentang kebijakan reformasi ekonomi oleh Presiden Emmanuel Macron.

Bentrokan tersebut memaksa polisi menyemprotkan gas air mata dan air kepada demonstran. Kepala Kepolisian Paris Michel delpuech mengatakan, lebih dari 200 demonstan telah ditahan.

Sebanyak empat orang terluka dalam kericuhan itu, termasuk seorang petugas polisi.

Baca juga : Pelaku Aksi Teror Paris di 2015 Divonis 20 Tahun Penjara

Menanggapi aksi massa tersebut, Macron mengutuk kekerasan yang mencederai peringatan Hari Buruh.

"Semua akan dilakukan sehingga pelaku teridentifikasi dan bertanggung jawab atas perilaku mereka," kicaunya di Twitter, saat sedang berkunjung di Australia.

Pihak berwenang menyebutkan, ada sekitar 1.200 orang yang ikut dalam unjuk rasa di Hari Buruh. Kebanyakan dari mereka berpakaian hitam.

Para demonstran tersebut berasal dari kelompok anarkis kiri-jauh yang dikenal dengan julukan Black Blocs.

BBC melaporkan, mereka menghancurkan jendela toko di sepanjang rute dan membakar restoran McDonald's di dekat stasiun Austerlitz.

Berbagai kendaraan seperti mobil juga dibakar, dan coret-coretan mengotori dinding bangunan.

Baca juga : Pemerintah Perancis Digugat Gara-gara France.com

Juru bicara pemerintah Benjamin Griveaux mengkritik aksi demonstran karena memilih untuk menutup wajah mereka.

"Ketika Anda memiliki ketulusan dalam berpendapat, Anda berunjuk rasa dengan wajah yang tidak ditutupi," ucapnya.

"Mereka yang memakai penutup kepala merupakan musuh demokrasi," imbuhnya.

Bentrokan tersebut terjadi di tengah meningkatnya ketidakpuasan serikat pekerja terhadap rencana Macron untuk menghidupkan kembali ekonomi Perancis, dan memacu pertumbuhan lapangan pekerjaan dengan melonggarkan peraturan tenaga kerja.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com