Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Para Pembelot Korut Kirim "Botol Informasi" ke Utara lewat Laut

Kompas.com - 01/05/2018, 19:45 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

Sumber AFP

SEOUL, KOMPAS.com - Para pembelot Korea Utara telah secara rutin mengapungkan botol-botol berisi informasi ke laut dengan harapan dapat terbawa arus sampai ke negara asal mereka.

Botol-botol yang diapungkan tersebut berisi di antaranya beras, uang, dan stik memori yang menyimpan informasi terkini tentang dunia.

Kegiatan mengapungkan botol-botol informasi tersebut telah dilakukan kelompok aktivis pembelot Korea Utara di Korea Selatan sejak dua tahun terakhir.

Bahkan setelah dilangsungkannya pertemuan antara dua pemimpin Korea di Panmunjom, pada 27 April lalu, mereka tidak berencana untuk berhenti. Seperti yang dilakukan pada Selasa (1/5/2018) di pulau Ganghwa, di barat Seoul.

Baca juga : 2017, Jumlah Pembelot Korut ke Korsel Turun 21 Persen

Salah satu pembelot Korea Utara, Jug Gwang-il mengatakan, pertemuan tingkat tinggi antar-Korea justru telah merampas salah satu sumber informasi yang sangat dibutuhkan warga Korea Utara.

"Apa yang paling dibenci oleh Kim Jong Un? Yaitu jika orang Korea Utara menyadari kenyataan yang ada," kata Jung yang juga adalah mantan tahanan politik.

Melansir AFP, para pembelot telah melempar ratusan botol informasi tersebut dua kali sebulan selama lebih dari dua tahun terakhir.

Tidak ada yang tahu pasti apakah botol yang mereka apungkan dapat tiba dan diterima warga Korea Utara, namun penjaga pantai di selatan mengaku kerap melihat nelayan Korea Utara mengambil botol-botol tersebut.

Stik memori yang dikirimkan tersebut berisi film, program acara televisi hingga video musik pop terkenal yang dipilih secara cermat untuk menunjukkan kebebasan di Korea Selatan.

Aktivis pembelot Korea Utara memasukkan beras, uang dan stik memori ke dalam botol sebelum dilemparkan ke laut oleh para aktivis pembelot Korea Utara dari pulau Ganghwa di barat Seoul, Selasa (1/5/2018).AFP/ ED JONES Aktivis pembelot Korea Utara memasukkan beras, uang dan stik memori ke dalam botol sebelum dilemparkan ke laut oleh para aktivis pembelot Korea Utara dari pulau Ganghwa di barat Seoul, Selasa (1/5/2018).
"Kami ingin menunjukkan apa itu kebebasan. Apa yang tidak dipermasalah di Korea Selatan tetapi dilarang di Korea Utara. Itu yang ingin kami tunjukkan," kata Jung.

Sebuah survei yang pernah dilakukan pada 2015 memperlihatkan jika 81 persen pembelot Korea Utara sudah pernah menonton flim asing melalui stik memori yang mereka dapatkan meninggalkan negaranya.

Disampaikan Jung, dirinya maupun aktivis lainnya meyakini stik memori yang mereka kirim akan dapat membawa perubahan untuk orang-orang di Korea Utara.

Sementara itu, otoritas pertahanan Korea Selatan telah mulai melepaskan pengeras suara yang ada di sepanjang zona demiliterisasi untuk menerapkan Deklarasi Panmunjom.

Baca juga : Korsel Matikan Loudspeaker Penyebar Propaganda di Perbatasan

Salah satu poin dalam deklarasi yang ditandatangani Kim Jong Un dan Presiden Moon Jae-in yakni menghentikan semua tindakan permusuhan di sepanjang zona demiliterisasi, termasuk propaganda melalui pengeras suara dan peluncuran balon selebaran.

Pengeras suara tersebut sebelumnya digunakan otoritas Korsel untuk menyiarkan pesan propaganda, termasuk musik dan berita ke arah para penjaga perbatasan Korea.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com