MOSKWA, KOMPAS.com - Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Lavrov menyebut Amerika Serikat sedang berupaya memecah belah Suriah.
Pernyataan tersebut disampaikan Lavrov masih terkait dengan serangan udara yang dilancarkan AS ke wilayah Suriah baru-baru ini.
Menurutnya, rudal yang ditembakkan AS bersama sekutunya benar-benar telah memperburuk situasi.
"Pernyataan AS yang mendukung integritas teritorial Suriah hanya kata-kata belaka untuk menutupi rencana membentuk ulang Timur Tengah dan membagi Suriah dalam beberapa bagian," kata Lavrov akhir pekan lalu.
Baca juga : Suriah Sebut Aksi Militer Sekutu sebagai Serangan Barbar dan Brutal
Komentar tersebut disampaikan Lavrov saat bertemu dengan Menlu Iran Mohammad Javad Zarif dan Menlu Turki Mevlut Cavusoglu.
Ketiga negara tersebut, Iran, Rusia dan Turki, merupakan negara penjamin dalam proses Astana yang bertujuan untuk mengakhiri kekerasan di Suriah.
Melansir dari SCMP, ketiga negara juga telah sepakat untuk semakin mengintensifkan upaya untuk menyediakan bantuan kemanusiaan di Suriah.
"Kami akan memastikan bahwa bantuan yang diberikan dalam cara yang paling efektif."
"Kami akan bekerja sama dengan pemerintah, oposisi dan tentunya dengan rekan-rekan kami di PBB, Palang Merah Internasional dan Bulan Sabit Merah Suriah, serta organisasi internasional lainnya," kata Lavrov.
Kelompok bantuan internasional berulang kali menuduh pemerintah rezim Suriah yang memiliki kedekatan dengan Rusia dan Iran, telah melarang pengiriman bantuan ke daerah-daerah yang dikepung dan dikuasai pemberontak.
Lavrov pun kembali menegaskan pendapat Rusia tentang tuduhan serangan senjata kimia di Kota Douma awal April ini sebagai rekayasa untuk melancarkan serangan misil oleh AS bersama sekutunya, Inggris dan Perancis.
Baca juga : Serangan ke Suriah Menunjukkan Standar Ganda AS dan Sekutunya
Menutup pertemuan, ketiga menteri luar negeri mengeluarkan pernyataan bersama yang mengecam serangan senjata kimia di Suriah.
Menurut ketiga Menlu, setiap laporan tentang penggunaan senjata terlarang itu harus diselidiki secara cepat dan profesional oleh Organisasi Pelarangan Senjata Kimia (OPCW).
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.