Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pakar Seni Ungkap Lebih dari Separuh Karya di Museum Ini Palsu

Kompas.com - 30/04/2018, 16:29 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

Sumber AFP,France24

ELNE, KOMPAS.com - Sebuah museum seni di selatan Perancis menemukan lebih dari separuh koleksi yang dipamerkan ternyata palsu. Polisi tengah menyelidiki dugaan jaringan pemalsuan barang seni tersebut.

Museum Etienne Terrus yang berlokasi di kota Elne, Perancis didedikasikan untuk memamerkan karya-karya Etienne Terrus, seniman lokal yang hidup antara tahun 1857-1922.

Museum tersebut baru kembali dibuka pada Jumat (27/4/2018) pekan lalu setelah dilakukan renovasi. Demikian dilansir AFP.

Karya-karya palsu tersebut pertama diungkapkan oleh pakar sejarah seni, Eric Forcada yang sengaja dipanggil untuk mengatur kembali koleksi museum yang belum lama diperoleh.

Baca juga: 79 Tahun Tersimpan di Museum, Telur Burung Gajah Ini Ternyata Asli

Dari hasil penelitian yang dilakukan Forcada, didapati sekitar 80 karya atau hampir 60 persen dari seluruh koleksi museum ditemukan palsu.

Forcada mengaku tidak perlu waktu lama untuk memastikan hampir seluruh koleksi museum tersebut palsu.

"Pada salah satu lukisan, tanda tangan seniman terlihat terhapus saat saya usap dengan sarung tangan," kata dia.

Hal lain yang menguatkan karya tersebut adalah palsu yakni sejumlah bangunan dalam lukisan yang baru dibangun setelah kematian Terrus.

Forcada segera melapor pada atase kebudayaan lokal dan meminta dilakukan rapat panel ahli untuk mengkonfirmasi temuannya.

Berdasarkan temuan Forcada, dari total 140 karya yang menjadi koleksi museum, 82 di antaranya diketahui palsu.

Wali Kota Elne, Yves Barniol, menggambarkan kasus pemalsuan tersebut sebagai malapetaka.

"Etienne Terrus adalah pelukis besar Elne. Dia adalah bagian dari kota ini, pelukis kami," kata Barniol.

"Mengetahui orang-orang telah berkunjung ke museum dan melihat koleksi yang ternyata palsu sungguh terasa buruk. Ini malapetaka bagi kota ini," lanjutnya.

Barniol mendesak investigasi dilakukan dan memastikan pelaku pemalsuan bakal tertangkap. "Kami tidak akan menyerah," ujarnya.

Baca juga: 10 Museum dan Galeri Seni Baru yang Harus Anda Kunjungi di Eropa

Museum tersebut, yang dikelola oleh balai kota, memperoleh koleksi yang terungkap telah dipalsukan itu antara tahun 1990 sampai 2010.

Diperkirakan pihak pengelola museum telah menghabiskan dana hingga 160.000 euro (sekitar Rp 2,6 miliar) untuk karya-karya tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP,France24
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com