VATICAN CITY, KOMPAS.com - Tiga korban pelecehan seksual yang dilakukan oleh seorang imam di Chile, bertemu dengan Paus Fransiskus di Vatikan, Minggu (29/4/2018).
Kehadiran mereka menunjukkan keseriusan Vatikan untuk mengungkap skandal pelecehan seksual yang mengguncang Gereja Katolik Roma di Chile.
Korban dari pastor Fernando Karadima ini berada di Vatican City atas undangan pribadi dari paus. Paus Fransiskus bertemu dengan Juan Carlos Cruz, James Hamilton, dan Jose Andres Murillo secara tertutup.
Baca juga : Paus Fransiskus Undang Korban Pelecehan Seksual ke Vatikan
Cruz mengatakan, pertemuannya dengan paus berlangsung sekitar dua jam. Menurut dia, perjumpaan itu memberinya harapan bagi gereja yang memiliki tugas besar.
"Ini menggerakan hati saya, dia mendengarkan saya dengan penuh hormat, kasih, dan kedekatan seperti seorang ayah," kicaunya di Twitter.
I spoke for more than two and a half hours alone with Pope Francis. He listened to me with great respect, affection and closeness, like a father. We talked about many subjects. Today I have more hope in the future of our church... Even though the task is enormous.
— Juan Carlos Cruz Ch. (@jccruzchellew) 29 April 2018
Sementara Murillo menyampaikan kepada Paus Fransiskus, betapa pentingnya untuk memahami pelecehan seksual merupakan penyalahgunaan kekuasaan.
Dia berpendapat, tindakan tersebut tidak bisa dipertanggungjawabkan dengan permintaan minta maaf, sedangkan Hamilton menyebut pertemuannya dengan Paus Fransiskus berlangsung dengan hangat.
Ketiganya dijadwalkan akan melakukan konferensi pers bersama pada Rabu (2/5/2018).
Baca juga : Paus Fransiskus Traktir Tunawisma 3.000 Es Krim
Paus menghadapi kritik ketika membiarkan aksi tindakan Barros menutupi kasus pelecehan Karadima yang dilakukan pada 1980-an hingga 1990-an.
Pada Januari lalu, Paus Fransiskus membela Barros. Namun, kemudian dia meminta maaf dan mengirim Uskup Agung Charles Scicluna untuk mengumpulkan bukti-bukti dari kasus tersebut.
Kemudian pada April 2018, Paus Fransiskus mengaku telah membuat kesalahan besar dalam menangani kasus kontroversial di Chile.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.