WASHINGTON, KOMPAS.com - AS menyebut Libya dapat menjadi percontohan dalam kasus denuklirisasi yang akan diangkat dalam negosiasi dengan Korea Utara.
Mengacu kasus denuklirisasi oleh Libya, maka Korea Utara diharap dapat menanggalkan sepenuhnya program nuklir mereka sebelum mendapat keuntungan dari AS sebagai balasan.
"Kita masih ingat dengan Libya pada 2003-2004," kata Penasihat Keamanan Nasional AS, John Bolton dalam wawancara dengan Fox News, Minggu (29/4/2018).
Bolton menjawab pertanyaan apakah Pyongyang akan dapat menuntut keuntungan sebelum menanggalkan program senjata nuklir mereka.
"Tapi tetap ada perbedaan besar karena program (nuklir) Libya jauh lebih kecil. Tapi pada dasarnya kesepakatan itu yang kami buat," kata Bolton dilansir Yonhap.
Baca juga : Korea Utara Siap Bicarakan Denuklirisasi dengan AS
"Kami ingin mengetes Korea Utara dalam pertemuan pertama ini sabagai bukti mereka telah mengambil keputusan strategis itu," tambahnya.
Korea Utara telah menyatakan setuju dengan Korea Selatan pada 1992 untuk menyerahkan seluruh aspek program nuklirnya, termasuk pengayaan uranium dan pengolahan plutoniumnya.
"Sekarang kita memiliki banyak hal lain untuk dibahas, misil balistik, persenjataan kimia, penyanderaan warga Amerika, juga penculikan warga Jepang."
"Tapi membahas program nuklir yang telah disepakati Korea Utara sejak lebih dari seperempat abad lalu tetap bisa menjadi awalan yang baik," kata Bolton.
Bolton kembali menegaskan tidak akan ada pengurangan sanksi sebelum Korea Utara menyerahkan seluruh program nuklirnya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.