Sebelum uji coba yang terakhir, citra satelit memperlihatkan situs tersebut berada dalam kondisi siaga sehingga mengindikasikan kesiapan untuk pengujian.
Alat pengujian dikubur di ujung terowongan yang berbentuk kait. Terowongan ditimbun untuk mencegah kebocoran radiasi ketika peledakan dilakukan.
Citra satelit juga memperlihatkan pelambatan signifikan pada pembuatan terowongan dan operasi lainnya di situs itu. Hal ini dihubungkan dengan cairnya hubungan Korut dan Korsel.
2. Guncangan gempa
Uji coba nuklir yang pertama dianggap sebagai kegagalan dan menghasilkan ledakan sekitar satu kiloton, sementara pengujian terakhir mencapai 250 kiloton atau 16 lebih kuat dibanding bom atom Amerika Serikat yang dijatuhkan di Hiroshima pada 1945.
Sekitar 8,5 menit setelah uji coba pada September lalu, para ahli menyebutkan telah terjadi keruntuhan di lokasi menuju pusat uji coba nuklir.
Survei Geologi AS mencatat adanya peristiwa seismik sekitar 8 menit usai dilakukan uji coba.
Baca juga : Pakar China: Situs Uji Coba Nuklir Korut Runtuh Sebagian
Jepang melaporkan pada Oktober lalu, sebuah terowongan yang sedang di lokasi itu runtuh dan sebanyak 200 pekerja diperkirakan tewas.
3. Dekat dengan China
Uji coba nuklir yang terakhir berdampak di beberapa kota di China yang berbatasan dengan Korea Utara. Penduduk di sana merasakan guncangan akibat aktivitas seismik.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.