Sekitar 8,5 menit setelah uji coba pada September lalu, para ahli menyebutkan telah terjadi keruntuhan di lokasi menuju pusat uji coba nuklir.
Survei Geologi AS mencatat adanya peristiwa seismik sekitar 8 menit usai dilakukan uji coba.
Baca juga : Pakar China: Situs Uji Coba Nuklir Korut Runtuh Sebagian
Jepang melaporkan pada Oktober lalu, sebuah terowongan yang sedang di lokasi itu runtuh dan sebanyak 200 pekerja diperkirakan tewas.
3. Dekat dengan China
Uji coba nuklir yang terakhir berdampak di beberapa kota di China yang berbatasan dengan Korea Utara. Penduduk di sana merasakan guncangan akibat aktivitas seismik.
Anak-anak sekolah menyelamatkan diri ke tempat terbuka di kota Yanji, sekitar 10 km dari perbatasan.
Selain itu, kota-kota di Korea Utara yang berada di dekat situs juga diyakini berisiko terkena dampak, seperti desa Punggye-ri dan kota Chongji yang berjarak 80 km dari situs uji coba.
Namun, tidak diketahui apakah daerah berpenduduk tersebut dievakuasi atau diperingatkan terkait uji coba nuklir.
4. Risiko radiasi
Korut mengklaim tidak ada kebocoran radiasi dari uji coba nuklir yang terakhir.
Baca juga : Situs Uji Coba Nuklir Korut Punggye-ri Ditutup karena Berbahaya
Di sisi lain, media Korsel dan Jepang melaporkan para pekerja di lokasi dan penduduk sekitarnya menderita dampak dari paparan radioaktif, termasuk kanker dan kelahiran bayi cacat.
Laporan itu berdasarkan para pembelot dan peneliti dari Korut. Kementerian Unifikasi Korsel melakukan pemeriksaan medis terhadap 30 pembelot yang berasal dari wilayah potensial terpapar radioaktif.
Hasilnya, empat dari mereka menunjukkan geajala terkait paparan radiasi. Namun, peneliti tidak dapat menyimpulkan masalah tersebut disebabkan uji coba nuklir.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.