Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Punggye-ri, Situs Uji Coba Nuklir Korea Utara yang Misterius

Kompas.com - 29/04/2018, 19:59 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

SEOUL, KOMPAS.com - Juru Kepresidenan Korea Selatan Yoon Youn-chan menyampaikan janji pemimpin Korea Utara Kim Jong Un dalam pertemuan bersejarah dengan presiden Moon Jae-in.

Menurut Yoon, Kim berjanji akan menutup situs uji coba nuklirnya di wilayah pegunungan, Punggye-ri, yang selama ini menjadi saksi bisu peluncuran nuklir sejak 2006.

Punggye-ri dianggap sebagai fasilitas nuklir yang aktif di dunia. Kendati berencana untuk ditutup, namun para ilmuwan berpendapat sebagian dari situs itu telah runtuh dan mungkin tidak digunakan.

Sebagian besar informasi tentang keberadaan situs ini diambil dari citra satelit dan melacak pergerakan dari sejumlah peralatan di lokasi.

Berikut beberapa fakta mengenai situs Punggye-ri seperti dilansir dari Straits Times dan AFP, Minggu (29/4/2018):

1. Sistem terowongan

Situs ini terletak di pedalaman pegunungan di provinsi sebelah timur laut Korut, Hamgyong Utara, yang berbatasan dengan China.

Dikelilingi oleh puncak-puncak yang curam dengan gunung granit yang tingginya lebih dari 2.000 meter. Situs tersebut menjadi tempat yang ideal untuk menahan kekuatan dari ledakan nuklor.

Baca juga : Korea Utara Janji Tutup Situs Uji Coba Nuklir pada Mei 2018

Uji coba nuklir dilakukan dalam sistem terowongan yang digali di bawah Gunung Mantap. Pengujian pertama dilakukan pada 9 Oktober 2006, berlanjut pada 25 Mei 2009.

Berikutnya, uji coba nuklir digelar pada 2013, 2016, dan yang terbaru pada 3 September 2017.

Sebelum uji coba yang terakhir, citra satelit memperlihatkan situs tersebut berada dalam kondisi siaga sehingga mengindikasikan kesiapan untuk pengujian.

Alat pengujian dikubur di ujung terowongan yang berbentuk kait. Terowongan ditimbun untuk mencegah kebocoran radiasi ketika peledakan dilakukan.

Citra satelit juga memperlihatkan pelambatan signifikan pada pembuatan terowongan dan operasi lainnya di situs itu. Hal ini dihubungkan dengan cairnya hubungan Korut dan Korsel.

2. Guncangan gempa

Uji coba nuklir yang pertama dianggap sebagai kegagalan dan menghasilkan ledakan sekitar satu kiloton, sementara pengujian terakhir mencapai 250 kiloton atau 16 lebih kuat dibanding bom atom Amerika Serikat yang dijatuhkan di Hiroshima pada 1945.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com