Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Duterte: Larangan Warga Filipina Bekerja di Kuwait Berlaku Permanen

Kompas.com - 29/04/2018, 16:40 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

Sumber AFP

MANILA, KOMPAS.com - Presiden Filipina Rodrigo Duterte pada Minggu (29/4/2018) mengumumkan pelarangan pengiriman tenaga kerja Filipina ke Kuwait secara permanen.

Keputusan tersebut menyusul kebuntuan solusi diplomatik atas kasus kematian pekerja asal Filipina yang tewas di negara Teluk tersebut.

Pada Februari lalu, Duterte telah memberlakukan larangan secara temporer, setelah pekerja asal Filipina, Joanna Demafelis, ditemukan tewas dan jenazahnya disimpan di dalam lemari pendingin.

Ketegangan dengan Kuwait semakin meningkat pada pekan lalu ketika meminta duta besar Filipina untuk meninggalkan Kuwait.

Baca juga : Joanna, Tenaga Kerja Filipina yang Bernasib seperti TKI Adelina

Keputusan diambil karena beredarnya video staf kedutaan besar Filipina membantu warga negaranya yang bekerja di Kuwait melarikan diri dari majikannya.

"Larangan itu tetap secara permanen. Tidak akan ada lagi perekrutan untuk pembantu rumah tangga. Tidak akan lagi," katanya kepada wartawan.

Belum ada tanggapan dari Kuwait, di mana sekitar 262.000 warga Filipina bekerja di negara tersebut. Dari jumlah itu, hampir 60 persennya berprofesi sebagai asisten rumah tangga.

Pekan lalu, Filipina meminta maaf atas video yang beredar, tapi pemerintah Kuwait memutuskan untuk mengusir dubes Filipina dan memanggil diplomat mereka dari negara di Asia Tenggara itu.

Kuwait menahan empat warga Filipina yang dipekerjakan oleh kedubes Filpina. Surat perintah penahanan terhadap tiga orang diplomat juga dikeluarkan oleh Kuwait.

Duterte mengatakan, bakal membawa pulang pekerja rumah tangga asal Filipina yang mengalami kekerasan.

"Saya ingin menyampaikan kepada mereka, pulanglah ke rumah. Tidak peduli betapa miskinnya kami, tapi kami akan bertahan," katanya.

"Perekonomian berjalan baik dan kami kekurangan tenaga kerja," ucapnya.

Baca juga : Konflik Soal Tenaga Kerja, Kuwait Usir Duta Besar Filipina

Menurut dia, para pekerja yang kembali dari Kuwait dapat menemukan pekerjaan sebagai guru bahasa Inggris di China, mengingat terjalinnya hubungan baik dengan Beijing.

Dia menyebut China sebagai teman sejati, dan akan memanfaatkan bantuan dari China untuk mendanai kepulangan warga negaranya dari Kuwait.

"Saya akan berbicara kepada pemerintah Kuwait dan warganya, terima kaish karena telag membantu warga negara saya selama ini," ujarnya.

"Saya tidak marah, tidak ada kebencian," imbuhnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com