YANGON, KOMPAS.com - Ribuan orang menyelamatkan diri dari konflik yang melibatkan tentara dan pemberontak dari etnis Kachin di Myanmar.
Selain krisis Rohingya di Myanmar bagian barat, wilayah utara negara tersebut juga menghadapi pertempuran yang melibatkan etnis minoritas lainnya.
Dilansir dari BBC, Minggu (29/4/2018), PBB memperkirakan sekitar 4.000 orang terpaksa meninggalkan rumah mereka sejak April lalu.
Konflik antara Organisasi Kemerdekaan Kachin (KIO) dan pasukan pemerintah terus meningkat. Militer Myanmar dilaporkan meluncurkan serangan udara dan artileri.
Baca juga : Bertemu Presiden Myanmar, Jokowi Juga Singgung Pengungsi Rohingya
Selain ribuan orang yang mengungsi, muncul kekhawatiran adanya warga yang masih terjebak di daerah yang dilanda konflik, tepatnya di sekitar perbatasan dengan China.
Lembaga bantuan mendesak pemerintah untuk memberikan akses masuk ke wilayah tersebut.
"Perhatian terbesar kami yaitu terkait keselamatan penduduk sipil, termasuk wanita hamil, orang tua, anak-anak, dan orang dengan disabilitas," kata Mark Cutts, kepala Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) PBB kepada AFP.
"Kami harus memastikan mereka terlindungi," tambahnya.
More photos of civilians in Kachin State, Myanmar, leaving the Injangyang area today because of fighting pic.twitter.com/Gq2yZ5uWzk
— Mark Cutts (@MarkCutts) 27 April 2018
Etnis Kachin telah berjuang untuk mendapatkan otonomi di Myanmar sejak 1961.
Di sisi lain, pemerintah Myanmar telah berupaya melakukan perjanjian damai dengan banyak kelompok pemberontak dari etnis lainnya selama enam tahun terakhir.
Namun, pertempuran dengan KIO yang menggunakan senjata terus berlanjut. KIO menjadi salah satu kelompok pemberontak yang paling kuat.
Baca juga : Bangladesh Bantah Kabar Pemulangan Satu Keluarga Rohingya ke Myanmar
Sejauh ini, OCHA belum dapay memverifikasi laporan adanya warga sipil yang terbunuh dalam pertempuran itu.
Kachin merupakan nama wilayah di utara Myanmar sekaligus nama dari salah satu etnis minoritas. Kelompok masyarakat ini menjadi bagian dari 6 persen orang Kristen di Myanmar.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.